Kendari (Antaranews Sultra) - Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, kini mengembangkan budi daya sayuran dengan sistem hidroponik karena cocok dengan kondisi wilayah yang tanahnya berbatu.

"Masyarakat sudah mulai mengembangkan tanaman secara hidropnik terutama sayuran, karena kondisi tanah berbatu di Wakatobi kurang mendukung untuk membudidayakan langsung di atas lahan," kata Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud, di Kendari, Rabu.

Ia mengatakan, hidroponik adalah budi daya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman.

"Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budi daya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, sehingga dinilai cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air maupun lahan yang terbatas seperti di Wakatobi ini," katanya.

Ia mengaku, pengembangan sayuran hidroponik saat ini baru sebatas untuk memenuji kebutuhan warga lokal yang mendiami empat pukau besar di kabupaten maritim itu yakni Pulau Wangiwangi, Pulau Kaledupa, Pukau Tomia dan Pulau Binongko.

"Kami senantiasa memgajak dan melakukan pembinaan kepada warga untuk menanam dengan metode hidroponik, sekarang hasilnya sudah ada dan mampu memenuhi kebutuhan lokal," katanya.

Selama ini, kata Ilmiati, kebutuhan sayur mayur di Wakatobi masih didatangkan dari luar kabupaten karena kemampuan masyarakat yang menanam belum bisa memenuhi kebutuhan lokal

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024