Wangiwangi (Antaranews Sultra) - Anggota Komisi IX DPR, Tina Nur Alam, bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaksanakan kegiatan sosialisasi gerakan masyarakat bersih dan sehat (Germas) tentang kesehatan reproduksi kepada calon pengantin di Wanci Kabupaten Wakatobi, Senin.
Kegiatan ini dibuka Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud, dan dihadiri pihak terkait di antaranya Dinkes Wakatobi, PKK Wakatobi, dan masyarakat umum.
"Kegiatan ini merupakan sebuah gerakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menciptakan generasi yang sehat kuat dan tangguh," kata Ilmiati.
Ia berharap, dengan sosialisasi itu maka bisa melahirkan generasi Wakatobi yang produktif dengan kondisi yang sehat dan mengetahui tentang kesehatan produksi sebelum menjadi pengantin.
"Kita juga harus memberikan pemahaman di dalam keluarga sendiri ketika ada anak remaja kita terutama perempuan tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi," katanya.
Anggota DPR RI, Tina Nur Alam, mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan, tidak hanya tentang kesehatan reproduksi, tetapi juga termasuk cara mengkonsumsi makanan sehat, pola hidup sehat dan lain sebagainya.
"Selaku anggota komisi IX yang bermitra kerja dengan Kemenkes, berharap kegiatan seperti ini terus ditingkatkan sebagai bentuk perhatian dan komitmen pemerintah terhadap kesehatan generasi muda dan kesehatan masyarakat secara umum," katanya.
Ia mengatakan, banyaknya anak yang lahir stunting atau kekerdilan karena kurangnya pengetahuan orang tuannya tentang kesehatan dan tentang pola hidup bersih dan sehat.
"Khusus di Wakatobi ini yang merupakan wilayah kepulauan tentunya dibutuhkan tekad dan semangat tinggi dalam melakukan sosialisasi untuk menyentuh seluruh puskesmas yang ada di setiap pulau," katanya.
Menurut Tina, hidup sehat itu tidak hanya semata-mata menjadi tanggung jawab dinas kesehatan, tapi ini semua adalah tanggung jawab bersama.
"Ada beberapa poin yang penting dan perlu diperhatikan masyarakat dalam gerakan masyarakat hidup sehat. Di antaranya tetap menjaga kesehatan dengan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga minimal 30 menit/hari, konsumsi sayuran dan buah-buahan setiap hari, menjaga lingkungan agar selalu bersih, dan menjaga kesehatan diri sendiri," katanya.
Kemenkes RI Kasubdit Kespro Kemenkes RI, yang menjadi pemateri, drg Wara Pertiwi, mengatakan kegiatan itu meruoanan tindak lanjut dari Instruksi Presiden RI No. 1 Tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan bagi setiap orang untuk hidup sehat. Dan bagaimana memberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi kepada calon pengantin," katanya.
Dalam kegiatan itu dilakukan pula penandatanganan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat oleh anggota komisi DPR RI, Tina Nur Alam, Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud, Kemenkes RI dan berbagai pihak terkait lainnya.
Kegiatan ini dibuka Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud, dan dihadiri pihak terkait di antaranya Dinkes Wakatobi, PKK Wakatobi, dan masyarakat umum.
"Kegiatan ini merupakan sebuah gerakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menciptakan generasi yang sehat kuat dan tangguh," kata Ilmiati.
Ia berharap, dengan sosialisasi itu maka bisa melahirkan generasi Wakatobi yang produktif dengan kondisi yang sehat dan mengetahui tentang kesehatan produksi sebelum menjadi pengantin.
"Kita juga harus memberikan pemahaman di dalam keluarga sendiri ketika ada anak remaja kita terutama perempuan tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi," katanya.
Anggota DPR RI, Tina Nur Alam, mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan, tidak hanya tentang kesehatan reproduksi, tetapi juga termasuk cara mengkonsumsi makanan sehat, pola hidup sehat dan lain sebagainya.
"Selaku anggota komisi IX yang bermitra kerja dengan Kemenkes, berharap kegiatan seperti ini terus ditingkatkan sebagai bentuk perhatian dan komitmen pemerintah terhadap kesehatan generasi muda dan kesehatan masyarakat secara umum," katanya.
Ia mengatakan, banyaknya anak yang lahir stunting atau kekerdilan karena kurangnya pengetahuan orang tuannya tentang kesehatan dan tentang pola hidup bersih dan sehat.
"Khusus di Wakatobi ini yang merupakan wilayah kepulauan tentunya dibutuhkan tekad dan semangat tinggi dalam melakukan sosialisasi untuk menyentuh seluruh puskesmas yang ada di setiap pulau," katanya.
Menurut Tina, hidup sehat itu tidak hanya semata-mata menjadi tanggung jawab dinas kesehatan, tapi ini semua adalah tanggung jawab bersama.
"Ada beberapa poin yang penting dan perlu diperhatikan masyarakat dalam gerakan masyarakat hidup sehat. Di antaranya tetap menjaga kesehatan dengan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga minimal 30 menit/hari, konsumsi sayuran dan buah-buahan setiap hari, menjaga lingkungan agar selalu bersih, dan menjaga kesehatan diri sendiri," katanya.
Kemenkes RI Kasubdit Kespro Kemenkes RI, yang menjadi pemateri, drg Wara Pertiwi, mengatakan kegiatan itu meruoanan tindak lanjut dari Instruksi Presiden RI No. 1 Tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan bagi setiap orang untuk hidup sehat. Dan bagaimana memberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi kepada calon pengantin," katanya.
Dalam kegiatan itu dilakukan pula penandatanganan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat oleh anggota komisi DPR RI, Tina Nur Alam, Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud, Kemenkes RI dan berbagai pihak terkait lainnya.