Kendari (Antaranews Sultra) - Masyarakat Kabupaten Muna dan Muna Barat yang bertempat tinggal di Kota Kendari, menyampaikan aspirasi luar biasa kepada pemerintah pusat khususnya PT ASDP (persero) terkait dibukanya penyeberangan Tondasi-Bira.
Upaya itu dilakukan dengan penandatanganan kerja sama (MoU) terkait rencana dioperasikan kapal penyeberangan fery yang melayani dari dan ke pelabuhan Tondasi (Muna Barat), Pelabuhan Sikeli (Bombana) dan pelabuhan Bira (Bulukumba) Sulawesi Selatan.
Salah seorang tokoh masyarakat Muna Barat di Kendari, La Ode Halami, Senin mengapresiasi telah dilakukanya penandatanagan kerjasama antara pihak ASDP dalam hal ini Dirut PT. ASDP (persero) Ira Puspa Dewi dan Pemda Muna Barat dalam hal ini Bupati Muna barat LM Rajiun, Bupati Bombana Tafdil serta Bupati Bulukumba belum lama ini.
"Penantian yang cukup lama dari seluruh masyarakat di Muna Barat dan Muna, telah menjadi kenyataan dan ini merupakan hal yang patut kita harga upaya yang telah dilakukan pemerintah di Muna Barat," kata Halami.
Mantan anggota DPRD Sultra itu mengatakan, dengan dibukanya rute penyeberangan feri, Tondasi-Sikeli dan Bira di wilayah itu, perekonomian masyarakat setempat akan lebih terbuka luas terutama dalam melakukan pemasarann hasil komoditas perkebunan, pertanian dan perikanan.
"Saya kira apa yang telah dilakukan Pemkab Muna Barat merupakan terobosan yang spektakuler yang kita nantikan semua khususnya bagi masyarakat ke dua wilatyah, yang tidak harus lagi melalui jalur panjang melalui beberapa kabupaten kota," katanya.
Pelabuhan penyeberangan Tondasi di Muna Barat ke Bira Kabupaten Bulukumba-Sulsel, rencananya akan disinggahi kapal feri KMP Bontohari dengan kapasitas daya muat mencapai antara 850-900 orang dan bisa memuat kendaraan 90 unit (roda empat 10 unit dan 80 unit roda dua.
Kadis Perhubungan Sultra, Hado Hasina yang dihubungi melalui pesan WhatsApp mengatakan, rencana pengoperasian kapal feri di wilayah itu baru akan dilakukan di awal Mei 2018.
"Rencananya sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan 1439 hijriah, pengoperasian kapal fery tersebut sudah dilakukan," katanya.
(T.A056/B/I006/I006) 23-04-2018 09:29:18
Upaya itu dilakukan dengan penandatanganan kerja sama (MoU) terkait rencana dioperasikan kapal penyeberangan fery yang melayani dari dan ke pelabuhan Tondasi (Muna Barat), Pelabuhan Sikeli (Bombana) dan pelabuhan Bira (Bulukumba) Sulawesi Selatan.
Salah seorang tokoh masyarakat Muna Barat di Kendari, La Ode Halami, Senin mengapresiasi telah dilakukanya penandatanagan kerjasama antara pihak ASDP dalam hal ini Dirut PT. ASDP (persero) Ira Puspa Dewi dan Pemda Muna Barat dalam hal ini Bupati Muna barat LM Rajiun, Bupati Bombana Tafdil serta Bupati Bulukumba belum lama ini.
"Penantian yang cukup lama dari seluruh masyarakat di Muna Barat dan Muna, telah menjadi kenyataan dan ini merupakan hal yang patut kita harga upaya yang telah dilakukan pemerintah di Muna Barat," kata Halami.
Mantan anggota DPRD Sultra itu mengatakan, dengan dibukanya rute penyeberangan feri, Tondasi-Sikeli dan Bira di wilayah itu, perekonomian masyarakat setempat akan lebih terbuka luas terutama dalam melakukan pemasarann hasil komoditas perkebunan, pertanian dan perikanan.
"Saya kira apa yang telah dilakukan Pemkab Muna Barat merupakan terobosan yang spektakuler yang kita nantikan semua khususnya bagi masyarakat ke dua wilatyah, yang tidak harus lagi melalui jalur panjang melalui beberapa kabupaten kota," katanya.
Pelabuhan penyeberangan Tondasi di Muna Barat ke Bira Kabupaten Bulukumba-Sulsel, rencananya akan disinggahi kapal feri KMP Bontohari dengan kapasitas daya muat mencapai antara 850-900 orang dan bisa memuat kendaraan 90 unit (roda empat 10 unit dan 80 unit roda dua.
Kadis Perhubungan Sultra, Hado Hasina yang dihubungi melalui pesan WhatsApp mengatakan, rencana pengoperasian kapal feri di wilayah itu baru akan dilakukan di awal Mei 2018.
"Rencananya sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan 1439 hijriah, pengoperasian kapal fery tersebut sudah dilakukan," katanya.
(T.A056/B/I006/I006) 23-04-2018 09:29:18