Kendari (Antaranews Sultra) - Dinas Pendidikan da Kebudayaan Sulawesi Tenggara menyatakan bahwa masih 38 persen SMA dan Madrasah Aliyah yang melaksanakan ujian secara manual.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Damsid, di Kendari, Selasa, mengatakan, yang melaksanakan UNBK baru 62 persen

Ia menyebutkan, peserta yang mengikuti UNBK tahun ini baru sebanyak 62 persen atau 20 ribu lebih dari 35 ribu lebih jumlah peserta ujian tersebar di 17 Kabupaten/Kota.

"Mudah-mudahan pelaksanaan UNBK tahun depan bisa meningkat. Karena itu, saya minta para pengelola sekolah dapat melaksanakan UNBK dengan tertib dan lancar, meski dengan keterbatasan sarana dan prasarana ujian, seperti komputer maupun laptop," ujarnya.

Sebelumnya pada pada hari pertama pelaksanaan UNBK tingkat SMA dan Madrasah Aliyah di Sultra, secara umum berjalan suskes, meski selama ini dikhawatirkan adanya gangguan pemadaman listrik dan jaringan internet.

"Hingga hari kedua ini, saya optimistis seluruh siswa dapat mengikuti ujian dengan lancar, tanpa kendala apapun, karena kami sudah menggelar simulasi sebanyak tiga kali," kata saah seorang kepala SMU di Kendari, Sarkia.

Sementara itu, para siswa yang mengikuti UNBK tahun ini mengaku mampu mengerjakan soal-soal ujian, seperti yang diperoleh saat simulasi.

"Alhamdulillah, kita bisa mengerjakan soal-soal dengan mudah karena semua soal yang kami kerjakan pada waktu simulasi, semuanya mirip-mirip," ujar Lutfi, siswa SMA di Kendari.

Sesuai laporan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, 100 persen siswa SMA maupun Madrasah Aliyah, mengikuti UNBK, bahkan tiga siswa yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Baubau, terpaksa dikeluarkan sementara untuk mengikuti Ujian Nasional di Universitas Muhammadiyah Buton.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024