Andoolo (Antaranews Sultra) - Bupati Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Surunuddin Dangga, memimpin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan Umum Daerah (Perusda) Konawe Selatan tentang Laporan Pertanggungjawaban Hasil Kinerja Tahun Buku 2017 sekaligus penyampaian Rencana Program Kerja Tahun 2018, di salah satu hotel di Ranomeeto, Sabtu.
Surunuddin menyampaikan keputusan akhir hasil RUPS Perusda, dimana secara umum menerima laporan keuangan dan pertanggung jawaban direksi tapi dengan beberapa syarat.
"Laporan keuangan dan pertanggungjawaban ini diterima tetapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi atau dilakukan Perusda," kata Surunuddin.
Syarat tersebut kata dia yakni yang pertama piutang yang tidak tertagih tetap dilakukan penagihan, kedua adalah penyempurnaan pedoman pelaksanaan anggaran Perusda dan peningkatan SOP para pegawai serta meningkatkan SDMnya melalui pelatihan dan training.
Syarat ketiga adalah aset tetap dan persediaan yang hilang dan rusak dilakukan penghapusan buku sesuai mekanisme. Keempat adalah Perusda menyetor Deviden ke Pemda konsel untuk Tahun Buku 2017 sebesar 55 pesen atau Rp740.823.523 dan diberikan jasa produksi sebesar 12 persen dari laba bersih setelah pajak atau dengan jumlah Rp183.675.253.
Selanjutnya syarat yang kelima kata Surunuddin, bahwa Aset tetap yang digelapkan tetap dimasukkan kedalam laporan keuangan dan akan diupayakan pengembalian, syarat keenam piutang usaha yang umurnya diatas 2 tahun dilakukan pencadangan penghapusan piutang.
"Ketujuh, Perusda wajib membentuk kewajiban imbalan kerja. Kedelapan, segera memulai membangun gedung kantor permanen tahun 2018 sehingga tidak sewa gedung terus-menerus," katanya.
Sedangkan syarat yang terakhir katanya, diharapkan juga Perusda melakukan upaya kerjasama untuk membangun Hotel diandoolo agar setiap pertemuan tidak diadakan di Kendari sehingga terjadi perputaran ekonomi yang tinggi di wilayah Konawe Selatan.
"Kesimpulannya, Perusda harus pintar melihat potensi bisnis yang bisa menghasilkan dan bermamfaat buat khalayak dan harus ditunjang pengelola yang berintelektual dan memiliki integritas tinggi karena saat ini Perusda konotasinya negatif dimasyarakat akibat kasus sebelumnya," katanya.
RUPS Perusda Konawe Selatan itu turut dihadiri Wabup, Arsalim Arifin, Sekretaris Daerah (Sekda), Sjarif Sajang, Kepala BPKAD Koanwe Selatan, Marwiyah Tombili, Anggota DPRD Konawe Selatan, Tasman Lamuse, Ketua Badan Pengawas Perusda Konawe Selatan, Sardjun Mokke, Direktur Utama Perusda Arief Rachman, Direktur Produksi Perusda, Muh Akbar Liambo.
Surunuddin menyampaikan keputusan akhir hasil RUPS Perusda, dimana secara umum menerima laporan keuangan dan pertanggung jawaban direksi tapi dengan beberapa syarat.
"Laporan keuangan dan pertanggungjawaban ini diterima tetapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi atau dilakukan Perusda," kata Surunuddin.
Syarat tersebut kata dia yakni yang pertama piutang yang tidak tertagih tetap dilakukan penagihan, kedua adalah penyempurnaan pedoman pelaksanaan anggaran Perusda dan peningkatan SOP para pegawai serta meningkatkan SDMnya melalui pelatihan dan training.
Syarat ketiga adalah aset tetap dan persediaan yang hilang dan rusak dilakukan penghapusan buku sesuai mekanisme. Keempat adalah Perusda menyetor Deviden ke Pemda konsel untuk Tahun Buku 2017 sebesar 55 pesen atau Rp740.823.523 dan diberikan jasa produksi sebesar 12 persen dari laba bersih setelah pajak atau dengan jumlah Rp183.675.253.
Selanjutnya syarat yang kelima kata Surunuddin, bahwa Aset tetap yang digelapkan tetap dimasukkan kedalam laporan keuangan dan akan diupayakan pengembalian, syarat keenam piutang usaha yang umurnya diatas 2 tahun dilakukan pencadangan penghapusan piutang.
"Ketujuh, Perusda wajib membentuk kewajiban imbalan kerja. Kedelapan, segera memulai membangun gedung kantor permanen tahun 2018 sehingga tidak sewa gedung terus-menerus," katanya.
Sedangkan syarat yang terakhir katanya, diharapkan juga Perusda melakukan upaya kerjasama untuk membangun Hotel diandoolo agar setiap pertemuan tidak diadakan di Kendari sehingga terjadi perputaran ekonomi yang tinggi di wilayah Konawe Selatan.
"Kesimpulannya, Perusda harus pintar melihat potensi bisnis yang bisa menghasilkan dan bermamfaat buat khalayak dan harus ditunjang pengelola yang berintelektual dan memiliki integritas tinggi karena saat ini Perusda konotasinya negatif dimasyarakat akibat kasus sebelumnya," katanya.
RUPS Perusda Konawe Selatan itu turut dihadiri Wabup, Arsalim Arifin, Sekretaris Daerah (Sekda), Sjarif Sajang, Kepala BPKAD Koanwe Selatan, Marwiyah Tombili, Anggota DPRD Konawe Selatan, Tasman Lamuse, Ketua Badan Pengawas Perusda Konawe Selatan, Sardjun Mokke, Direktur Utama Perusda Arief Rachman, Direktur Produksi Perusda, Muh Akbar Liambo.