Kendari (Antaranews Sultra) - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun-Hugua siap mengembangkan pasar tradisional dan pedagang kaki lima (PKL)

Calon wakil gubernur Sultra Hugua saat blusukan di Pasar PKL Kendari, Kamis mengatakan keberhasilan Asrun saat menjabat sebagai Wali Kota Kendari yang membangun pasar PKL akan dikembangkan lebih lias jika terpilih di Pilkada Sultra.

"Pasar PKL merupakan pasar yang layak dijadikan pasar wisata, karena lokasinya yang strategis dan kondisinya kering," katanya.

Menurut dia, pasar PKL Kendari paling keren di Sulawesi Tenggara, lokasi berjualan terbagi, ada penjual kosmetik sendiri, barang pecah belah sendiri, kuliner sendiri, padagang danging dan ikan dipisah.

"Dan ini bersih serta pasar kering, ini merupakan pasar wisata tinggal ditambah kerajinan tangan," katanya.

Kalau kerajinan tangan masyarakat Sultra sudah tersedia di pasar itu, katanya, sehingga akan mudah cara mempromosikannya.

"Mengundang artis berbelanja di pasar tradisiional ini merupakan cara palibg efektif mempromosikan pasar PKL, karena bisa mengundang orang lain berbelanja," katanya.

Pilkada Gubernur Sultra diikuti tiga pasangan calon, yakni nomor urut satu Ali Mazi-Lukman Abunawas diusung Partai Demokrat (tiga kursi) dan Partai Golkar (tujuh kursi), total 10 kursi di DPRD Sultra.

Nomor urut dua pasangan Asrun-Hugua diusung PAN (sembilan kursi), PDIP (lima kursi), PKS (lima kursi), Hanura (tiga kursi), dan Gerindra (empat kursi), total 26 kursi di DPRD Sultra.

Nomor urut tiga pasangan Rusda Mahmud-Sjafei Kahar diusung Demokrat (enam kursi), PPP (dua kursi) dan PKB (satu kursi), total sembilan kursi di DPRD Sultra.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024