Kendari  (Antaranews Sultra) - Harga premium eceran di sejumlah kecamatan Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, mencapai Rp15.000 hingga 20.000/liter.

Salah seorang warga Laanoipi, Kecamatan Bonegunu, Buton Utara, Iwan Rusuli (27) melalui telepon, Senin, mengatakan, lonjakan harga bensin eceran karena tidak ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah tersebut.

"Harga eceran bensin "menggila" karena pengecer harus berjuang mendapatkan bensin dari Kota Baubau dengan jarak sekitar 180 kilometer. Pengecer menggunakan sepeda motor dan kondisi jalan rusak," kata Iwan.

Kondisi jalan Kecamatan Bonegunu dan sebagian wilayah Kecamatan Kulisusu Utara dalam kondisi rusak berat sehingga transportasi membutuhkan biaya mahal.

"Sejak wilayah Bonegunu dan Kulisusu Utara memasuki musim hujan sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan rusak, sehingga warga di kecamatan tersebut terutama di Ronta sulit diakses, baik kendaraan roda dua maupun roda empat," katanya.

Selain merusak jalan dan jembatan, sebagian ruas jalan di wilayah Kecamatan Bonegunu terancam longsor serta sebagian areal persawahan terendam air bah.

Kabag Humas dan Perjalanan Buton Utara Sadikin mengatakan memasuki musim curah hujan tinggi warga siaga mengantisipasi banjir seperti tahun lalu.

"Warga tidak perlu ketakutan walaupun curah hujan tinggi karena pemerintah daerah bersama pihak terkait telah berkoordinasi mengantisipasi musibah," katanya.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024