Kendari (Antaranews Sultra) - PT Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) VII Wilayah Sulawesi menyatakan tingkat konsumsi bahan bakar minyak jenis pertamax di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2017 menurun dibanding tahun sebelumnya.
Manager Komunikasi dan CSR Pertamina MOR VII Sulawesi Roby Hervindo, dari Makassar, Senin, mengatakan persentase penurunan tingkat konsumsi pertamax di daerah itu tahun 2017 mencapai 5 persen dari tahun sebelumnya
"Tingkat konsumsi pertamax di Sultra tahun 2017 hanya 7.414 kiloliter, sedangkan konsumsi pertamax tahun 2016 mencapai 7.777 kiloliter," katanya pula.
Ia mengatakan, penurunan tingkat konsumsi BBM nonsubsidi jenis pertamax tersebut kemungkinan beralih menjadi pengguna BBM jenis pertalite.
"Karena pada tahun yang sama, pengguna BBM pertalite di Sultra meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya," kata dia.
Dia menyebutkan, tingkat komsumsi BBM pertalite tahun 2017 sebanyak 68.119 kiloliter, sedangkan konsumsi pertalite tahun 2016 hanya 3.453 kiloliter.
"Penurunan lima persen pengguna BBM pertamax itu kemungkinan beralih ke BBM pertalite ini," katanya lagi.
Manager Komunikasi dan CSR Pertamina MOR VII Sulawesi Roby Hervindo, dari Makassar, Senin, mengatakan persentase penurunan tingkat konsumsi pertamax di daerah itu tahun 2017 mencapai 5 persen dari tahun sebelumnya
"Tingkat konsumsi pertamax di Sultra tahun 2017 hanya 7.414 kiloliter, sedangkan konsumsi pertamax tahun 2016 mencapai 7.777 kiloliter," katanya pula.
Ia mengatakan, penurunan tingkat konsumsi BBM nonsubsidi jenis pertamax tersebut kemungkinan beralih menjadi pengguna BBM jenis pertalite.
"Karena pada tahun yang sama, pengguna BBM pertalite di Sultra meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya," kata dia.
Dia menyebutkan, tingkat komsumsi BBM pertalite tahun 2017 sebanyak 68.119 kiloliter, sedangkan konsumsi pertalite tahun 2016 hanya 3.453 kiloliter.
"Penurunan lima persen pengguna BBM pertamax itu kemungkinan beralih ke BBM pertalite ini," katanya lagi.