Kendari (Antaranews Sultra) - Komoditas cengkih sebagai salah satu unggulan petani di kabupaten Kolaka, Kolaka Utara dan beberapa daerah lain di Sulawesi Tenggara selama satu-dua pekan ini sudah mulai langka dijumpai di pasaran.

Petugas Pengelola Informasi Pasar Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, Adnan Jaya di Kendari, Rabu mengatakan dari hasil pantauan di pasaran, selama sepekan ini sudah tidak lagi ditemukan di pasaran maupun di tingkat pedagang pengumpul.

"Kalaupun ada yang menjual cengkih tersebut jumlahnya sangat sedikit, dan mungkin hanya stok lama yang disimpan petani sejak masa panen dan baru di jual saat ini," kata Adnan.

Ia mengatakan, cengkih yang merupakan produk tanaman jangka panjang yang hanya sekali panen dalam setahun itu. Para petani sudah jarang yang menawarkan ke pasaran kota Kendari karena selama ini pedagang pengumpul yang biasanya langsung membeli di bawah pohon.

Data Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra menyebutkan, harga bunga cengkih kering pada puncaknya pernah mencapai angka Rp120.000 hingga Rp135.000 per kilogram sedangkan bengko/gagang cengkih di jual pada kisaran Rp20.000 hingga Rp35.000 per kilogram.

Salah seorang pedagang pengumpul berbagai komoditi perkebunan setempat, Jery mengatakan produk tanaman cengkih selama ini sudah menurun hasilnya, apalagi beberapa petani di daerah sentra yang sudah banyak mengganti tanamannya ke jenis tanaman lain seperti nilam dan lada karena dinilai lebih cepat berproduksi dan harganya cukup menjanjikan.

"Tidak heran bila beberapa petani di Kolaka Timur, Kolaka, Konawe, Konawe Selatan dan Bombana pada beberapa tahun lalu sudah merelokasi tanaman jangka panjangnya dengan mengganti ke tanaman se musim yang lebih cepat menghasilkan uang," ujaranya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024