Kendari (Antaranews Sultra) - Harga berbagai jenis telur di sejumlah pasar induk maupun tradisional di Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra), tergolong stabil dan persediaannya cukup banyak baik di tingkat distributor maupun pedagang pengecer.

Pantauan di Pasar Baru Kota Kendari, Senin Rabu, harga telur ayam broiler di pasaran bervariasi antara Rp24.000 hingga 24.250 per kilogram atau setara dengan Rp45.000/rak (30 butir) hingga ada yang mencapai Rp50.000 per rak tergantung dari besar kecilnya produk telur ayam tersebut.

Sementara telur ayam kampung dijual Rp68.000 per rak (30 butir) hingga Rp70.000 atau dijual eceran antara Rp2.300-Rp2.400 per butir. Sedangkan telur itik Rp82.000 per rak (30 butir) atau Rp2.750 per butir hingga Rp2.800 per butir.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan perdagangan Sultra, Muhammad Ali mengatakan, persediaan salah satu jenis kebutuhan pokok di Kota Kendari itu cukup banyak dan aman hingga beberapa pekan kedepan.

"Biasanya harga telur itu naik di saat menjelang tahun baru dan masuknya puasa ramadhan yang bisa naik hingga 10-20 persen dari biasanya," ujarnya.

Menurut Ali, pasokan telur ayam broiler maupun ayam kampung diakuinya sekitar 60 persen datang dari luar daerah yakni Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan (Sulsel), sementara sisanya sudah merupakan produk peternak ayam lokal di Sultra.

"Khusus produk telur lokal umumnya dihasilkan dari peternak dari Kabupaten Konawe, Konawe Selatan dan Kota Kendari dengan produksi baru mencapai di bawah 20 ribu hingga 25 ribu butir per hari," ujarnya.

Itupun, produk telur lokal itu tidak stabil, namun terkadang dari faktor pakan, yang hampir 75 persen didatangkan dari luar provinsi yakni Pulau Jawa.



Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024