Andoolo, Antara Sultra - Produksi komoditas jagung hibrida di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) sepanjang 2017 mencapai 49.328 ton pipilan kering.

"Hasil produksi jagung hibrida itu berasal dari lahan taman selama 2017 seluas 10.961,75 hektare," kata Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, usai panen jagung hibrida di Desa Sindang Kasih, Kecamatan Ranomeeto, Jumat.

Ia mengatakan, produktivitas komoditas tanaman jagung hibrida di Konawe Selatan saat ini baru mencapai kisaran 4-5 ton pipilan kering per hektare.

"Sehingga total produksi jagung 49.328 ton bila dikonversikan dengan harga standar pembelian Perum Bulog yakni Rp3.150 per kilogram pipilan kering, maka pendapatan yang akan di capai Rp155.382.800.000 di tahun 2017 akan diperoleh dari jagung hibrida," katanya.

Selain itu kata Surunuddin, masih ada limbah jagung yang bisa dimanfaatkan jadi pupuk untuk musim tanam berikutnya.

"Jadi uang yang beredar di masyarakat dari hasil panen jagung tidak hanya sebesar Rp155,3 miliar, tetapi lebih dari itu jika limbah dimanfaatkan lagi menjadi pupuk," katanya.

Menurut dia, potensi pengembangan jagung di Konawe Selatan masih sangat luas, dimana jumlah lahan kering seluas 25.525 hektare dan luas Sawah tadah hujan 6.207 hektare.

"Jika kedua lahan ini digarap dengan baik, maka untuk menjadi daerah penghasil jagung terbesar secara Nasional Sultra bisa tercapai dengan kontribusi dari Konawe Selatan.

Pada akhirnya kata Surunuddin, dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani Konawe Selatan sehingga slogan "Desa Maju Konawe Selatan Hebat" terjawab.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024