Kendari, Antara Sultra - Masyarakat Desa Kosebo Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan, Sultra, mempertanyakan pengoperasian pabrik sagu yang diprogramkan Food and Agriculture Organization (FAO).

"Kami juga heran, pabrik sagu yang semestinya sudah mulai beroperasi akhir tahun ini, kok belum juga dioperasikan sementara kontrak pekerjaan sudah berakhir pertengahan Desember ini," kata Samsu (45), salah seorang warga di desa itu, Jumat.

Yang anehnya, kata dia, pabrik sagu yang dibiayai dari naungan organisai Perserikatan Bangsa Banga (PBB) itu, sebagian alatnya sudah tidak utuh lagi, dan diduga telah diambil oknum warga yang tidak bertanggung jawab.

Ia mengatakan, walaupun pabrik sagu tersebut diakuinya belum selesai dikerjakan pihak kontraktor, perusahaan harus bertanggung jawab untuk menyelesaikannya sebelum diserahkan ke pemerintah setempat.

Sementara itu, Konsultan Komunikasi FAO, Muhammad Aswan yang ditemui terpisah mengatakan, dari dua daerah penempatan pembangunan pabrik sagu di Sultra, jauh-jauh hari telah mendistribusi bahan dan material dengan nilai dan bobot yang sama.

Ia mengakui, pembangunan pabrik sagu khusus di Konawe Selatan memang belum selesai dan sudah habis kontrak. Bahkan sudah diserahterimakan pada 18 Desember 2017 ini yang dihadiri langsung oleh pemda setempat.

"Pengadaan pabrik itu memanfaatkan dana hibah dari FAO, programnya sudah terjadwal dan sudah habis kontraknya, dan pekerjaan itu melibatkan masyarakat setempat sehingga walaupun masih ada yang belum terselesaikan dalam masa kontraknya habis maka tentu akan dilanjutkan oleh masyarakat dan pemerintah setempat," jelasnya.

Soal alat penunjang yang diduga telah hilang, Aswan mengaku tidak mengetahuinya, sebeb sebelum meninggalkan pekerjaan tersebut, alat dimaksud masih utuh di tempat.

"Kami berharap pemerintah dan masyarakat Konasel dapat melanjutkan dan mengelola dengan baik program tersebut, kalau alat-alatnya sudah hilang atau dijual oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sebaiknya laporkan ke kepolisian," tutupnya.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024