Kendari, Antara Sultra - PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, melakukan sosialisasi penyesuaian tarif penyeberangan kepada penumpang yang akan naik atau turun dari kapal ferry.

Pantauan di Pelabuhan Penyeberangan Ferri di Tampo Kabupaten Muna menuju Torobulu (Konawe Selatan), Rabu, seluruh penumpanag yang membeli tiket diberi sebuah kertas kecil yang di dalamnya tertera penyesuaian tarif baru.

"Penyesuaian tarif baru ini, berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 64 Tahun 2017. Dengan demikian SK Gubernur Nomor 77 Tahun 2014 terhadap tarif sekarang tentu tidak berlaku lagi," kata Feri, salah seorang petugas pelabuhan penyeberangan Torobulu-Tampo.

Di dalam penyesuai tarif baru itu, tertera ada kenaaikan penyeberangan seperti untuk penumpang ekonomi dewasa yang sebelumnya hanya Rp26.000 per orang, dengan tarif baru naik menjadi Rp31.000 per penumpang atau ada kenaikan sebesar Rp6.000.

Begitu pula dengan penumpang ekonomi anak-anak yang biasanya hanya Rp13.500 per orang kini naik menjadi Rp20.000 per orang.

"Yang lebih memberatkan lagi adalah tarif kenaikan untuk kendaraan roda empat, dimana sebelumnya hanya bagi kendaraan golongan IV hanya Rp345.000, dengan tarif baru naik menjadi Rp396.000 atau naik sekitar Rp55.000 per kendaraan," ujar Bahrun (45), salah seorang pengguna jasa angkutan penyeberangan.

Menurut Feri, kenaikan tarif baru tersebut, sudah termasuk asuransi dan belum termasuk pas pelabuhan yang setiap penumpang dikenakan berupa jasa tanda masuk pelabuhan sebesar Rp3.000 per penumpang, jasa pemeliharaan dermaga sebear Rp5.000 per orang, jasa tanda masuk pelabuhan Rp4.500 dan retribusi Surat Pemberitahuuan Muatan Kapal (SPMK) sebesar Rp15.000 per kendaraan roda empat golongan IV.

Kadis Perhubungan Sultra, Hado Hasina yang dicoba dihubungi terpisah belum ada keterangan terkait adanya penyesuaian tarif tiket penyeberangan baru itu.

Namun dari keterangan yang dihimpun oleh sejumlah masyarakat khususnya pengguna jasa angkutan penyeberangan ferry merasa terkejut dengan adanya kenaikan tersebut.

"Saya rasa dengan kenaikan tarif baru ini, cukup berat bagi kami, aplagi kami ini adalah masyarakat biasa yang sehari-hari hanya menjual kebutuhan pokok," La Ode Arimn.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024