Kolaka (Antara Sultra) - Kepala Kantor kementerian Agama Kabupaten Kolaka, Azis Baking, memberikan apresiasi kepada elemen pemuda yang menyelenggarakan kegiatan gerakan pemuda baca kitab suci sebagai satu rangkaian kirab Pemuda Nusantara.
Menurutnya kegiatan ini dimaksudkan bagaimana pemuda bisa memahami tentang makna kitab suci dari berbagai agama yang ada di Indonesia terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sesama pemeluk agama saling menghargai apalagi pemuda sebagai motor penggerak di tengah masyarakat," katanya.
Pemuda juga kata dia bisa menjaga nilai-nilai kitab suci dengan mempelajari serta memahami makna yang terkandung di dalam kitab suci hingga mengimplementasikan kepada masyarakat.
Dengan agenda gerakan pemuda membaca kitab suci ini lanjut Azis mempererat persatuan dan kesatuan sebagai wujud Bhinneka Tunggal Ika serta menanamkan jiwa kebersamaan antarpemuda sebagai masa depan bangsa.
Hal Senada juga di ungkapkan Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kolaka, Agus Ramadhan menjelaskan pemuda tidak melihat perbedaan keyakinan tapi satu kesatuan yaitu Indonesia.
"Di sini kita tidak melihat perbedaan keyakinan tapi memperkokoh kesatuan," katanya.
Menurutnya kegiatan ini dimaksudkan bagaimana pemuda bisa memahami tentang makna kitab suci dari berbagai agama yang ada di Indonesia terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sesama pemeluk agama saling menghargai apalagi pemuda sebagai motor penggerak di tengah masyarakat," katanya.
Pemuda juga kata dia bisa menjaga nilai-nilai kitab suci dengan mempelajari serta memahami makna yang terkandung di dalam kitab suci hingga mengimplementasikan kepada masyarakat.
Dengan agenda gerakan pemuda membaca kitab suci ini lanjut Azis mempererat persatuan dan kesatuan sebagai wujud Bhinneka Tunggal Ika serta menanamkan jiwa kebersamaan antarpemuda sebagai masa depan bangsa.
Hal Senada juga di ungkapkan Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kolaka, Agus Ramadhan menjelaskan pemuda tidak melihat perbedaan keyakinan tapi satu kesatuan yaitu Indonesia.
"Di sini kita tidak melihat perbedaan keyakinan tapi memperkokoh kesatuan," katanya.