Kendari, Antara Sultra - Komandan Batalyon Infantri 725 Woroagi Letkol Inf. Jamet Nijo mengajak seluruh insan pers di Sulawesi Tenggara untuk bahu-membahu menjaga keutuhan bangsa dengan memberikan informasi yang sehat dan sejuk.

Salah satu yang perlu diwaspadai adalah ancaman `proxy war` yang tanpa disadari sudah ada di kalangan generasi muda kita, kata dia di Kendari, Sabtu.

"Proxy war yang dimaksud adalah upaya penghancuran generasi bangsa oleh pihak tertentu, tanpa harus mengangkat senjata, tetapi menghancurkannya dari dalam melalui narkoba, minuman keras hingga adu domba sesama anak bangsa," katanya.

Dijelaskan, Indonesia sebagai bangsa yang besar memiliki sumber daya alam yang sangat besar, termasuk di Provinsi Sulawesi Tenggara. Potensi besar itulah yang menjadi incaran dari negara-negara lain untuk menguasainya. Sehingga peran media massa untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya "proxy war" sangat penting.

"Dengan kekuatan negara kita yang besar itu, maka mereka sekuat tenaga berusaha menghancurkan negara kita. Caranya macam-macam salah satunya proxy war," jelas Letkol Jamet Nijo.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Penerangan Korem 143 Halu Oleo, Mayor Infanteri Azwar Dinata. Dia mengatakan, pertahanan negara Indonesia menganut sistem pertahanan Rakyat Semesta, dimana tugas menjaga keamanan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI saja, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia termasuk insan pers.

"Jadi Anda pun juga termasuk para wartawan adalah bagian dari pertahanan negara," kata Mayor Azwar Dinata.

Sinergitas antara insan pers dan TNI di Provinsi Sulawesi Tenggara sudah lama terjalin dengan baik. Pertemuan serupa sudah kerap kali dilaksanakan baik dalam bina akrab maupun olahraga bersama.

Menurut Azwar, tujuan pertemuan dengan insan pers selain sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga untuk menyamakan persepsi dalam memberikan informasi yang bermanfaat kepada masyarakat dalam upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024