Kendari, Antara Sultra - Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) Koordinator Sulawesi Tenggara siap mengerahkan pemuda terampil untuk mendampingi para petani setempat yang menggarap lahan untuk menanam kedelai.

Koordinator Gempita Sulawesi Tenggara Rustam di Kendari, Sabtu, mengatakan, Sultra kebagian kuota dari Kementrian Pertanian seluas 4.000 hektare untuk penanaman kedelai.

"Sebenarnya lahan milik petani maupun lahan tidur masih cukup tersedia tetapi karena musim tanam 2017 sudah penghujung tahun maka kuota lahan 4.000 hektare cukup," kata Rustam.

Seremoni penanaman kedelai digelar serentak di seluruh Indonesia dan untuk wilayah Sultra dipusatkan di Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe Selatan.

Saat ini, kata dia, Dinas Pertanian sedang gencar mendata calon petani calon lahan (CPCL) untuk memastikan siapa dan dimana lokasi yang tersedia untuk ditanami kedelai.

Dinas Pertanian merekrut tenaga pendamping petani kedelai dari kalangan mahasiswa jurusan pertanian dan sarjana dari disiplin ilmu pertanian yang belum memiliki pekerjaan tetap.

"Gempita Sultra merekomendasikan 30 pemuda berpengalaman dan memiliki kapasitas untuk mendampingi petani kedelai. Satu orang pendamping bertugas memonitor 100 hektare," katanya.

Data Dinas Pertanian Sultra menyebutkan tahun 2015 Pemerintah Pusat memprogramkan pencetakan areal penanaman kedelai seluas 20 ribu hektare.

Pemerintah Pusat mengalokasikan anggaran pencetakan 20 ribu hektare dengan rencana kebutuhan anggaran sebesar Rp4 juta per hektare.

Potensi lahan untuk tanaman kedelai di daerah ini sekitar 50.000 hektare yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota.

Pemerintah memprogramkan pencetakan lahan kedelai secara bertahap dan besar-besaran untuk mewujudkan target Indonesia swasembada kedelai.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024