Baubau, Sultra, 20/9 (Antara) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai melakukan penyelidikan atas kejadian tenggelam Kapal Motor (KM) Fungka Permata III di perairan laut Tomia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
"Sesuai tugasnya mereka datang ke Baubau untuk mengumpulkan data kronologis kecelakaan transportasi yang dialami KM Fungka Permata," ujar Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas (KUPPK) I Kota Baubau M Tohir, di Baubau, Sultra, Rabu.
Untuk memenuhi sampel data yang diperlukan, kata dia, pihak KNKT akan meminta keterangan kepada sejumlah pihak-pihak terkait di antaranya nakhoda kapal, anak buah kapal, penumpang, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Baubau, dan agen kapal.
"Kapalnya tidak mungkin akan dilihat, karena kapalnya tenggelam pada koordinat laut bebas. Namun untuk memperoleh data akan melakukan wawancara ke beberapa pihak itu," katanya lagi.
Setelah memperoleh hasil pemeriksaan tersebut, kedua orang KNKT yang diterjunkan ke Baubau akan melaporkan ke Kementerian Perhubungan.
"Rencana pihak KNKT akan melakukan pemeriksaan pada Selasa hingga Jumat (19-22/9), tetapi kalau di dalam pencarian data sudah bisa memenuhi maka bisa tidak sampai waktu tersebut," katanya pula.
Tohir juga mengatakan, belum bisa memastikan apakah nantinya hasil pemeriksaan kasus kecelakaan kapal tenggelam itu mengarah ke pidana.
"Ini kan belum penelitian lebih lanjut, masih dalam proses dan baru pengambilan data. Tetapi infonya kejadian itu akibat mesin pompa kapal mati, sehingga kapal tidak stabil," ujarnya.
Menurutnya, keberangkatan kapal dari Pelabuhan Murhum Baubau menuju Tomia Kabupaten Wakatobi sudah sesuai manifes, baik jumlah penumpang, kru kapal dan barang muatan.
"Data laporan staf kami semua sesuai manifes. Sedangkan kerugian belum bisa ditaksir kecuali dari pihak agen kapal," katanya lagi.
"Sesuai tugasnya mereka datang ke Baubau untuk mengumpulkan data kronologis kecelakaan transportasi yang dialami KM Fungka Permata," ujar Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas (KUPPK) I Kota Baubau M Tohir, di Baubau, Sultra, Rabu.
Untuk memenuhi sampel data yang diperlukan, kata dia, pihak KNKT akan meminta keterangan kepada sejumlah pihak-pihak terkait di antaranya nakhoda kapal, anak buah kapal, penumpang, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Baubau, dan agen kapal.
"Kapalnya tidak mungkin akan dilihat, karena kapalnya tenggelam pada koordinat laut bebas. Namun untuk memperoleh data akan melakukan wawancara ke beberapa pihak itu," katanya lagi.
Setelah memperoleh hasil pemeriksaan tersebut, kedua orang KNKT yang diterjunkan ke Baubau akan melaporkan ke Kementerian Perhubungan.
"Rencana pihak KNKT akan melakukan pemeriksaan pada Selasa hingga Jumat (19-22/9), tetapi kalau di dalam pencarian data sudah bisa memenuhi maka bisa tidak sampai waktu tersebut," katanya pula.
Tohir juga mengatakan, belum bisa memastikan apakah nantinya hasil pemeriksaan kasus kecelakaan kapal tenggelam itu mengarah ke pidana.
"Ini kan belum penelitian lebih lanjut, masih dalam proses dan baru pengambilan data. Tetapi infonya kejadian itu akibat mesin pompa kapal mati, sehingga kapal tidak stabil," ujarnya.
Menurutnya, keberangkatan kapal dari Pelabuhan Murhum Baubau menuju Tomia Kabupaten Wakatobi sudah sesuai manifes, baik jumlah penumpang, kru kapal dan barang muatan.
"Data laporan staf kami semua sesuai manifes. Sedangkan kerugian belum bisa ditaksir kecuali dari pihak agen kapal," katanya lagi.