Kendari, Antara Sultra - Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Kendari bekerja sama dengan Kerukunan Karawitan Masyarakat Jawa di Sulawesi Tenggara dan BTN Kendari menggelar wayang kulit semalam suntuk pada Sabtu (16/9).
Pertunjukkan wayang kulit yang Kendari tersebut dalam rangka Hari Radio ke-72 tahun 2017.

Ketua Seni Karawitan Sultra Widodo di Kendari, Senin, mengungkapkan, pergelaran wayang kulit dengan lakon Bimo Suci mengandung makna, bahwa Bimo Suci merupakan dewa yang berada di laut dalam atau biasa disebut pantai selatan.

"Dalam ceritanya, saat berada di laut dalam, Bimo Suci bertemu dengan dewa berwujud manusia kecil, tetapi memiliki petuah yang bermakna besar bagi kehidupan manusia, berupa pendidikan, pola hidup dan mempersatukan berbagai keberagaman manusia," tutur Widodo.
.
Sebelumnya, Kepala LPP RRI Kendari, Khalidiraya mengatakan, pergelaran wayang kulit semalam suntuk, bertujuan memberikan wadah bagi masyarakat kerukunan Jawa di wilayah Sulawesi Tenggara, untuk lebih mencintai budaya Jawa sekaligus melestarikan budaya bangsa.

Hadir dalam pergelaran wayang kulit dengan dalang Ki Sukapno Kondo Carito, yakni Kepala cabang Bank Tabungan Negara Kendari Bambang, perwakilan Bank Indonesia Sultra dan sejumlah tokoh masyarakat.

Pergelaran wayang kulit itu juga disiarkan langsung secara berjaringan Korwil VII, yakni RRI Kendari, RRI Makassar, RRI Toli-Toli, RRI Bone, RRI Mamuju dan RRI Baubau.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024