Kendari (Antara Sultra) - Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti mengatakan hasil dari kujungan ke beberapa provinsi mendapatkan keluhan bahwa nelayan asal Sulawesi Tenggara (Sultra) suka menggunakan bom saat menangkap ikan.

"Yang saya sampaikan ini bener lho, nelayan dari beberapa daerah itu mengeluh karena yang melakukan pemboman ikan itu berasal dari Sultra. Karena itu saya datang untuk meminta nelayan di daerah ini hentikan penggunaan bom ikan," kata Susi di hadapan para mahasiswa dan civitas akademika Universitas Halu Oleo di Kendari, Sabtu.

Disebutkan, nelayan yang dikunjungi dan mengeluh itu seperti di Maluku Utara, Papua Barat, Maluku, NTT, NTB masih banyak ditemukan karang-karang yang rusak karena di bom.

"Australia saja mengakui nelayan asal Buton hanya dengan kapal ukuran 3 GT tetapi mampu mengarungi lautan dan sampai di wilayah Australia," kata Susi.

Ia mengatakan, akan menurunkan tim khusus di Sultra untuk memberantas para tukang bom ikan dan tukang bius ikan tersebut.

"Tim saya sudah turun di Selayar Sulawesi Selatan terkait kasus yang sama, semua sudah tuntas. Nanti giliran akan diturunkan di Kendari untuk habiskan pemain bom dan pengguna potasium," katanya.

Susi mengaku, kementerian yang dipimpinnnya itu akan memberikan pembinaan khusus bagi nelayan di Sultra, asalkan ada komitmen untuk menghentikan penggunaan bom.

"Penangkapan ikan menggunakan bom merusak lingkungan tempat hidup dan bertelur ikan. Karena itu harus kita perangi para pelaku bom ikan," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024