Kendari, Antara Sultra - PT Antam (Persero) Tbk UBPN Pomalaa, Sulawesi Tenggara, menggelar kegiatan sosial dengan cara memfasilitasi operasi bibir sumbing di Kendari.
Operasi bibir sumbing digelar pada salah satu rumah sakit di Kota Kendari yakni RS Santa Ana 26-27 Agustus 2017. Kegiatan ini terselenggara bekerja sama dengan Smile Train Indonesia.
Vice President HC and CSR Antam UBPN Sultra, Hakim Nur Mampa, di Kendari, Sabtu, mengatakan kegiatan operasi bibir sumbing merupakan rangkaian dari HUT ke-49 Antam.
"Kegiatan tersebut juga bagian program CSR Antam dalam rangka peningkatan kesehatan di sekitar wilayah operasional. Membantu masyarakat yang mempunyai kelainan sumbing bibir dan langit-langit untuk dioparasi, semua dibiayai oleh Antam," katanya.
Disebutkan, pasien yang menjadi sasaran operasi tersebut semua berasal Sultra, rinciannya 10 pasien Kabupaten Kolaka, Konawe Utara 1 orang, Konawe Selatan 4 orang, dan Kota Kendari 3 orang.
"Kami akan terus komitmen bersama masyarakat untuk maju melalui peningkatan kesehatan. Olehnya itu, kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan," katanya.
Ia menambahkan, selama proses pengobatan di Kota Kendari, seluruh biaya pengobatan, penginapan serta konsumsi pasien termasuk keluarga yang mendampingi hingga perjalanan ke Kendari dan kembali ke Pomalaa, pasien beserta keluarganya juga difasilitasi.
Operasi bibir sumbing digelar pada salah satu rumah sakit di Kota Kendari yakni RS Santa Ana 26-27 Agustus 2017. Kegiatan ini terselenggara bekerja sama dengan Smile Train Indonesia.
Vice President HC and CSR Antam UBPN Sultra, Hakim Nur Mampa, di Kendari, Sabtu, mengatakan kegiatan operasi bibir sumbing merupakan rangkaian dari HUT ke-49 Antam.
"Kegiatan tersebut juga bagian program CSR Antam dalam rangka peningkatan kesehatan di sekitar wilayah operasional. Membantu masyarakat yang mempunyai kelainan sumbing bibir dan langit-langit untuk dioparasi, semua dibiayai oleh Antam," katanya.
Disebutkan, pasien yang menjadi sasaran operasi tersebut semua berasal Sultra, rinciannya 10 pasien Kabupaten Kolaka, Konawe Utara 1 orang, Konawe Selatan 4 orang, dan Kota Kendari 3 orang.
"Kami akan terus komitmen bersama masyarakat untuk maju melalui peningkatan kesehatan. Olehnya itu, kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan," katanya.
Ia menambahkan, selama proses pengobatan di Kota Kendari, seluruh biaya pengobatan, penginapan serta konsumsi pasien termasuk keluarga yang mendampingi hingga perjalanan ke Kendari dan kembali ke Pomalaa, pasien beserta keluarganya juga difasilitasi.