Kendari, Antara Sultra - Dirjen Pengawasan Hubungan Industrial (PHI) dan Jaminan Sosial (Jamsos) Kementerian Tenaga Kerja RI, Haiyani Rumondong, mengatakan sekitar 95 persen masalah hubungan industrial yang terjadi karena tersumbatnya komunikasi.

"Salah satu kunci keberhasilan dalam dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan adalah komunikasi yang efektif. Karena komunikasi memegang peranan penting di dalam membina dan meningkatkan saling percaya," ujar Dirjen dalam sambutannya dibacakan Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Hubungan Industrial, Aswansyah, dalam dialog Sosial Pekerja/Buruh dan Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) di Kendari, Rabu.

Ia mengatakan, SP/SB sebagai salah satu mitra pemeintah memiliki peran yang penting dalam menciptakan HI yang harmonis, dinamis dan berkeadilan.

Namun dalam melaksanakan perannya SP/SB masih dihadapkan dengan beberapa permasalahan antara lain, minimnya pengetahuan para pengurus dan anggota akan peraturan ketenagakerjaan.

Selain itu, lanjut Dirjen PHI dan Jamsos, tugas dan fungsi SP/SB terkadang belum dipahami sepenuhnya serta kurangnya komunikasi antara anggota SP/SB dengan pengurus SP/SB, dan juga menyangkut dengan manajemen perusahaan.

"Dengan kegiatan dialog sosial ini merupakan langkah pemerintah dalam memfasilitasi pertemuan antara anggota SP/SB dengan pengurus SP/SB dan juga dengan pemerintah selaku regulator untuk bertukar pikiran dan berdiskusi secara intens dalam membahas permasalahan-permasalahan yang terjadi di tempat kerja," ujaranya.

Dialog sosial kali ini, kata Dirjen, juga diharapkan dapat menjadi jembatan antara para pemangku kepentingan menuju hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan.

Keterlibatan secara aktif SP/SB diharapkan dapat memberi kontribusi penting bagi implementasi kebebasan berserikat dalam sistem HI, dan dapat ditindaklanjuti dalam aksi nyata dari seluruh unsur dalam hubungan industrial.

Sebelumnya, Kasubdit Pemberdayaan Organisasi Pekerja dan Pengusaha Kemenaker, Kresensia Harianja dan Kadis Nakertrans Sultra yang diwakili Sekertaris Irawan bersama Kabid HI dan Jamsos Nakertrans Sultra Muh. Amir Taslim mengatakan dengan acara dialog sosial SP/SB tahun 2017 ini diharapkan terciptanya hubungan industrial yang sehat, dinamis dan berkeadilan.

"Dengan forum dialog soaial ini, diharapkan para peserta benar-benar memanfaatkan kegiatan ini untuk menambah pengetahuan dan pengalaman yang dibawakan nara sumber yang ahli dibidangnya," ujarnya.

Peserta yang ikut dalam dialog sosial tahun ini sebanyak 75 orang dari unsur pengurus dan anggota SP/SB se-Sultra dengan lama kegiatan selama dua hari, 23-24 Agustus 2017.

Hadir pada acara dialog sosial di antaranya, Wakil Ketua Umum FSP-KCP KSPI Pusat, Widadi dan staf Menaker RI Soeharjono yang juga selaku nara sumber pada acara tersebut.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024