Kendari, Antara Sultra - Harga garam di sejumlah pasar tradisional di Kota Kendari dan daerah lainnya di Sulawesi Tenggara masih normal meski Sultra tidak memiliki produksi garam seperti Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

"Harga garam sejak awal pekan Agustus 2017 hingga sekarang sekitar Rp10 ribu hingga Rp12.500,00 per kilogram," kata Samsul, pedagang di Pasar Baruga, Kendari, Minggu.

Menurut dia, bertahannya harga garam di pasaran karena persediaan di tingkat distributor masih cukup memenuhi hingga beberapa pekan ke depan.

"Harga garam masih cenderung normal sehingga konsumen tidak ada yang membeli dalam jumlah yang banyak," katanya.

Garam yang kini dijual di daerah ini, kata Samsul ,umumnya berasal dari salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan dan sebagian dari Pulau Jawa.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sultra Muhammad Ali mengatakan walaupun terjadi kelangkaan garam di sejumlah daerah di Pulau Jawa, untuk Kota Kendari dan kabupaten lain di Sultra masih relatif cukup tersedia.

"Meman sebelumnya pernah mengalami penaikan sebelum memasuki Ramadan. Namun, hanya terjadi sepekan setelah itu normal kembali.

Ia menegaskan kembali bahwa distribusi garam dari daerah produsen cukup lancar, baik melalui kapal laut maupun kendaraan eksepedisi langsung melalui darat.

"Kita berharap pasokan dan distribusi garam dapur tersebut terus berjalan normal. Dengan demikian, walaupun ada penaikan, harganya masih dalam batas yang wajar," katanya.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024