Kendari, Antara Sultra - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, terus melakukan pembenahan terhadap Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Puuwatu sehingga menjadi ekowisata unggulan di kota itu.
Wali Kota kendari, Asrun, di Kendari, Sabtu, mengatakan pengakuan pemerintah pusat melalui penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya selam dua tahun berturut-turut, sudah menjadi modal menjadikan kawasan itu sebagai wisata primadona.
"Kami akan mengubah stigma miring masyarakat bahwa tempat pembuangan sampah itu identik dengan bau busuk, kotor, jorok dan lain sebagainya. Kami bisa menjadikannya tempat yang indah untuk kawasan rekreasi," katanya.
Ia mengatakan, berbagai fasilitas pendukung atau sarana ekowisata sudah dibangun di kawasan itu seperti flyng fox, dan taman bougenville.
Menurut Asrun, kalau kawasan pantai yang diubah menjadi kawasan wisata sudah hal yang biasa, tetapi kalau kawasan pembuangan sampah menjadi tempat wisata itu yang luar biasa.
"Karena dibutuhkan komitmen, inovasi dan kreativitas pemerintah dalam pembangunan bidang lingkungan yang didukung oleh masyarakat," katanya.
Menurut Asrun, meskipun TPAS Puuwatu belum terlalu pupoler di kalangan masyarakat Sultra secara umum, tempat itu sudah dikunjungi perwakilan dari sekitar 70 pemerintah kabupaten kota di Indonesia.
"Mereka datang khusus ingin melihat langsung kondisi TPAS ini dan ingin belajar pengelolaan TPAS yang baik," katanya.
Bahkan beberapa perwakilan LSM dari luar negeri kata Asrun, pernah menungjungi TPAS Puuwatu ingin mengetahui cara Pemkot Kendari menangkap energi gas metan dari tumpukan sampah di TPAS Puuwatu.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024