Kendari, Antara Sultra - Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Tenggara telah menyalurkan beras untuk keluarga sejahtera (rastra) kuota tahun 2017 sebanyak 13.678 ton.
Kepala Bulog Divre Sultra La Ode Amijaya Kamaluddin di Kendari, Jumat, mengatakan rastra yang telah disalurkan atau didistribusikan tersebut untuk jatah Januari sampai Juni 2017.
"Jatah itu untuk 154.675 rumah tangga sasaran yang tersebar pada 17 kabupaten kota di Sultra," kata Amijaya.
Total pagu rastra untuk rumah tangga sasaran di Sultra mencapai 27.841 ton pertahun.
Menurut dia, semua rastra yang disalurkan tersebut tanpa tunggakan karena jika sudah dibayar baru akan disalurkan hingga ke titik distribusi yang disepakati.
"Jadi kalau bicara penyaluran Bulog, dari gudang antar ke titik disrribusi yang disepakati. Di mana yang disepakati maksudnya adalah kelurahan, desa dan kecamatan," katanya.
Dia juga mengatakan kondisi cuaca buruk di Sultra berpengaruh saat penyaluran, terutama banyaknya jalan putus sehingga kemungkinan rastra tidak sampai tujuan.
"Kemudian, curah hujan tinggi tidak berani didistribusi karena akan berakibat beras basah dan akan rusak," katanya.
Kepala Bulog Divre Sultra La Ode Amijaya Kamaluddin di Kendari, Jumat, mengatakan rastra yang telah disalurkan atau didistribusikan tersebut untuk jatah Januari sampai Juni 2017.
"Jatah itu untuk 154.675 rumah tangga sasaran yang tersebar pada 17 kabupaten kota di Sultra," kata Amijaya.
Total pagu rastra untuk rumah tangga sasaran di Sultra mencapai 27.841 ton pertahun.
Menurut dia, semua rastra yang disalurkan tersebut tanpa tunggakan karena jika sudah dibayar baru akan disalurkan hingga ke titik distribusi yang disepakati.
"Jadi kalau bicara penyaluran Bulog, dari gudang antar ke titik disrribusi yang disepakati. Di mana yang disepakati maksudnya adalah kelurahan, desa dan kecamatan," katanya.
Dia juga mengatakan kondisi cuaca buruk di Sultra berpengaruh saat penyaluran, terutama banyaknya jalan putus sehingga kemungkinan rastra tidak sampai tujuan.
"Kemudian, curah hujan tinggi tidak berani didistribusi karena akan berakibat beras basah dan akan rusak," katanya.