Kendari, Antara Sultra - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menjadikan kawasan mangrove menjadi salah satu areal Smart point di kota itu.
"Sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kota Kendari untuk mewujudkan Program Smart Green City menuju Kota Layak Huni (Livable City), maka kawasan mangrove di Kota Kendari kami menatanya agar memiliki nilai tambah untuk dijadikan suatu areaL smart point," kata kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kendari, Agus Salim Safrullah, di Kendari, Jumat.
Untuk itu kata dia, guna mempertahankan fungsinya, maka pihaknya telah melakukan upaya pelestarian dilestarikan dan dijaga keberadaannya melalui upaya rehabilitasi.
Disebutkan, terdapat beberapa titik lokasi kawasan mangrove yang layak dikembangkan menjadi area smart point, yaitu kawasan mangrove Pulau Bungkutoko Kelurahan Bungkutoko, wilayah pesisir Teluk Kendari yaitu Kelurahan Korumba, Kelurahan Lahundape, dan Kelurahan Purirano.
"Area smart point ini dapat diartikan suatu titik atau kawasan cerdas yang dilengkapi beberapa fasilitas melalui konsep pemberdayaan masyarakat dengan tetap mengutamakan konservasi atau perlindungan dan rehabilitasi ekosistem mangrove," ujarnya.
Areal smart point tersebut kata Agus, selain akan berfungsi sebagai "Green Belt" atau sabuk hijau, juga sekaligus sebagai Ruang Terbuka Hijau (Green Open Space), yang dapat digunakan untuk Taman Inspirasi, Taman Kreatif atau Kampung Hijau serta menjadi ruang interaksi publik.
"Karena di dalamnya dilengkapi berbagai fasilitas, baik untuk sarana olahraga seperti jogging track, diving, mina-ekowisata atau wisata yang berbasis lingkungan dan perikanan," katanya.
Selain itu lanjut Agus, dapat pula dijadikan sebagai laboratorium alam untuk edukasi atau sarana pembelajaran ataupun penelitian mangrove bagi publik, pelajar dan mahasiswa, serta dilengkapi layanan IT.
"Beberapa fasilitas pendukung yang harus tersedia dalam area smart point, antara lain tracking mangrove, menara pantau, toilet, gazebo, jajanan wisata kuliner, ruang pembelajaran mangrove, sarana sampah dan area perparkiran," katanya.
"Sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kota Kendari untuk mewujudkan Program Smart Green City menuju Kota Layak Huni (Livable City), maka kawasan mangrove di Kota Kendari kami menatanya agar memiliki nilai tambah untuk dijadikan suatu areaL smart point," kata kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kendari, Agus Salim Safrullah, di Kendari, Jumat.
Untuk itu kata dia, guna mempertahankan fungsinya, maka pihaknya telah melakukan upaya pelestarian dilestarikan dan dijaga keberadaannya melalui upaya rehabilitasi.
Disebutkan, terdapat beberapa titik lokasi kawasan mangrove yang layak dikembangkan menjadi area smart point, yaitu kawasan mangrove Pulau Bungkutoko Kelurahan Bungkutoko, wilayah pesisir Teluk Kendari yaitu Kelurahan Korumba, Kelurahan Lahundape, dan Kelurahan Purirano.
"Area smart point ini dapat diartikan suatu titik atau kawasan cerdas yang dilengkapi beberapa fasilitas melalui konsep pemberdayaan masyarakat dengan tetap mengutamakan konservasi atau perlindungan dan rehabilitasi ekosistem mangrove," ujarnya.
Areal smart point tersebut kata Agus, selain akan berfungsi sebagai "Green Belt" atau sabuk hijau, juga sekaligus sebagai Ruang Terbuka Hijau (Green Open Space), yang dapat digunakan untuk Taman Inspirasi, Taman Kreatif atau Kampung Hijau serta menjadi ruang interaksi publik.
"Karena di dalamnya dilengkapi berbagai fasilitas, baik untuk sarana olahraga seperti jogging track, diving, mina-ekowisata atau wisata yang berbasis lingkungan dan perikanan," katanya.
Selain itu lanjut Agus, dapat pula dijadikan sebagai laboratorium alam untuk edukasi atau sarana pembelajaran ataupun penelitian mangrove bagi publik, pelajar dan mahasiswa, serta dilengkapi layanan IT.
"Beberapa fasilitas pendukung yang harus tersedia dalam area smart point, antara lain tracking mangrove, menara pantau, toilet, gazebo, jajanan wisata kuliner, ruang pembelajaran mangrove, sarana sampah dan area perparkiran," katanya.