Kendari, Antara Sultra - Tim sepak takraw pelajar binaan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) optimistis menembus partai final Kejuaraan Nasional 17-22 Juli 2017 di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sultra Jaya Bhakti di Kendari, Sabtu, mengatakan para atlet, baik putra maupun putri belum mengetahui calon lawan pada babak penyisihan.
Tim pelajar Sultra terdiri dari satu tim putra (12 pemain) dan satu regu putri (5 pemain) yang sudah siap menjajal arena Kejurnas pelajar 2017.
"Anak-anak sudah dipersiapkan menghadapi ajang nasional tingkat pelajar, sehingga diharapkan menunjukan penampilan terbaik. Latihan keras harus dijawab dengan prestasi," kata Jaya Bhakti.
Atlet tidak dibebani target harus merebut medali emas, perak atau perunggu tetapi diharapkan tampil optimal sehingga pelatih dapat mengukur kelemahan dan keunggulan saat latihan.
Persaingan atlet sepak takraw pelajar yang dibina melalui program Kementerian Pemuda dan Olahraga di arena kejurnas cukup ketat sehingga sulit memprediksi siapa bakal menjadi jawara.
"Tuan rumah Sulsel pun tidak sesumbar meraih medali emas karena mengakui keunggulan atlet-atlet sepak takraw pelajar Jawa Barat, Gorontalo, Sultra dan lain lain," kata pelatih sepak takraw pelajar Sultra Heriansyah.
Para atlet membutuhkan kompetisi atau iven untuk melampiaskan kelelahan mereka menjalani latihan berbulan-bulan yang berdampak pada kejenuhan.
"Semangat atlet memudar kalau sudah melakoni latihan berbulan-bulan. Atlet dan pelatih butuh iven untuk mengukur perkembangan latihan," ujarnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sultra Jaya Bhakti di Kendari, Sabtu, mengatakan para atlet, baik putra maupun putri belum mengetahui calon lawan pada babak penyisihan.
Tim pelajar Sultra terdiri dari satu tim putra (12 pemain) dan satu regu putri (5 pemain) yang sudah siap menjajal arena Kejurnas pelajar 2017.
"Anak-anak sudah dipersiapkan menghadapi ajang nasional tingkat pelajar, sehingga diharapkan menunjukan penampilan terbaik. Latihan keras harus dijawab dengan prestasi," kata Jaya Bhakti.
Atlet tidak dibebani target harus merebut medali emas, perak atau perunggu tetapi diharapkan tampil optimal sehingga pelatih dapat mengukur kelemahan dan keunggulan saat latihan.
Persaingan atlet sepak takraw pelajar yang dibina melalui program Kementerian Pemuda dan Olahraga di arena kejurnas cukup ketat sehingga sulit memprediksi siapa bakal menjadi jawara.
"Tuan rumah Sulsel pun tidak sesumbar meraih medali emas karena mengakui keunggulan atlet-atlet sepak takraw pelajar Jawa Barat, Gorontalo, Sultra dan lain lain," kata pelatih sepak takraw pelajar Sultra Heriansyah.
Para atlet membutuhkan kompetisi atau iven untuk melampiaskan kelelahan mereka menjalani latihan berbulan-bulan yang berdampak pada kejenuhan.
"Semangat atlet memudar kalau sudah melakoni latihan berbulan-bulan. Atlet dan pelatih butuh iven untuk mengukur perkembangan latihan," ujarnya.