Bandar Lampung (Antara Sultra) - Gubernur Provinsi Lampung, Ridho Ficardo, mengatakan kemah keluarga Indonesia yang dilaksanakan dalam rangkaian Hari Keluarga Nasional XXIV di Bandar Lampung merupakan wahana untuk mengajarkan kebersamaan dalam keluarga.

"Dalam momentum kemah keluarga ini, keluarga akan merasakan arti sebuah kebersamaan ketika hidup dan tinggal bersama dalam tenda yang serba terbatas," kata Ridho saat membuka kemah keluarga tersebut di Kawasan Way Halim Bandar Lampung, Kamis.

Ia mengatakan, dalam kemah keluarga tersebut diharapkan kepala keluarga bisa memberi pelajaran kepada anggota keluarga dalam menyelesaikan sebuah masalah yang dihadapi.

"Tetapi saya yakin mungkin akan banyak keluarga dalam kemah bakti ini yang menjadi pengajar adalah anak, mereka yang ajar orang tuanya seperti cara dirikan tenda dan tali temali, utamanya anak yang aktif dalam kegiatan kepramukaan," katanya.

Menurut dia, pramuka sangat kental dalam ajarkan nilai dan arti sebuah kebersamaan karena merupakan didikan utama kepada anggotanya.

Ridho kemudian mencerikan pengalamannya saat aktif ikut pramuka dan berkemah hingga ke Provinsi Sulawesi Tenggara dan di luar negeri yakni ke Mesir.

"Tahun 2000 lalu saya ikut berkemah pada Kegiatan Perkemahan Bakti Wanabhakti (Pertiwana) Nasional di Pudahoa Sulawesi Tenggara yang merupakan daerah pelosok. Mungkin karena panitia mengetahui saya anak pramuka sehingga menggelar kemah keluarga pada Harganas di Lampung ini," kata Ridho.

Ridho berharap 200 keluarga se Indonesia yang mengikuti kemah keluarga Indonesia tersebut bisa memetik hikmahnya karena dalam kemah itu berfungsi sebagai tempat berkumpul, bisa mengetahui kompetensi masing-masing anggota keluarga karena adanya komunikasi langsung.

"Juga bisa lakukan aktivitas bersama bisa saling memahami sesama anggota keluarga," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024