Kendari, Antara Sultra - Pengembangan pariwisata Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, masih terkendala sarana transportasi udara yang menghubungkan wilayah kabupaten tersebut dengan berbagai daerah di Indonesia.

"Potensi pariwisata, baik wisata sejarah, budaya maupun wisata bahari sangat besar di Buton, namun masih kurang berkembang karena sarana perhubungan udara di Buton belum tersedia," kata anggota DPRD Kabupaten Buton, Amsir melalui telepon dari Pasarwajo, Sabtu.

Satu objek wisata yang sudah ramai dikunjungi wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara hanya kawasan hutan lindung Lambusango.

Hal itu, kata dia, karena kawasan hutan lindung Lambusango merupakan obyek wisata pendidikan tempat mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri melakukan penelitian ilmiah.

"Kawasan hutan lindung Lambusango menjadi lokasi wisata pendidikan dan tempat penelitian ilmiah karena di dalam kawasan tersebut menjadi habitat bagi 390 jenis burung dan satwa liar lainnya seperti anoa," katanya.

Menurut dia, sebagian besar mahasiswa yang melakukan penelitian di dalam kawasan hutan lindung Lambusango adalah mahasiswa S3 yang akan menyelesaikan program pendidikan doktor.

Saat melakukan penelitian, kata dia, para mahasiswa S3 tersebut tinggal menginap di rumah-rumah warga di sekitar kawasan hutan.

"Di rumah warga, para mahasiswa mengontrak dan membayar sewa kontrak setiap bulan," katanya.

Sementara objek wisata lain seperti wisata bahari dan wisata budaya belum menarik minat banyak wisatawan karena menjangkau obyek wisata di Buton melalui transportasi udara harus transit di Kota Baubau baru dapat melanjutkan perjalanan ke Buton.

"Di Kota Baubau belum ada usaha jasa angkutan pariwisata yang dapat mengantar para wisatawan ke tempat-tempat wisata," katanya.

Pewarta : agus
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024