Kendari, Antara Sultra - Pengurus Komite Sekolah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara berharap agar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tidak lagi dibebankan kepada siswa atau orang tua murid terkait harus membawa komputer sendiri dalam menghadai ujian nasional.
"Hal yang menjadi catatan bagi kita sebagai orang tua murid bahwa UNBK tahun ini banyak siswa yang ujian harus dibebankan membawa laptop sendiri demi menutupi kekurangan komputer di sekolah," kata La Kalope (48), salah seorang orang tua siswa yang juga pengurus Komite Sekolah di Kendari, Selasa.
Pernyataa orang tua murid itu disampaikannya saat menghadiri rangkaian ramah tamah dan perpisahan anak kelas IX SMP Negeri 4 Kendari yang dihadiri ratusan orang tua dalam acara yang dirangkaikan dengan pelepasan siswa kelas tiga yang barus selesai melaksanakan ujian nasional.
Ia mengatakan, kesuksesan penyelenggaraan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di berbagai daerah harus didukung semua pihak, walaupun diakui bahwa satu masalah yang ditemui dalam pelaksanaan UNBK adalah keterbatasan fasilitas komputer di sekolah.
Namun demikian kata La kolope yang juga sekertaris Komite Sekolah SMP Negeri 4 Kendari itu, bisa diatasi dengan kerja sama yang baik antara pihak sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa khususnya murid yang kelas tiga.
Sebelumnya, kepala sekolah SMP negeri 4 Kendari, Muh.Saleh mengaturkan rasa haru dan terima kasih kepada orang tua siswa dan khususnya Komite sekolah yang telah suksek menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer dengan lancar dan aman.
Ia mengaatakan, UNBK di SMP 4 Kendari tahun 2017 ini diikuti sebanyak 413 siswa, dimana pada saat ujian siswa dilakukan dalam empat tahap ujian dalam satu hari. Hal itu dilakukan karena terbatasnya sarana komputer yang dimiliki pihak sekolah,
"UNBK tahun ini merupakan yang pertama di lakukan di SMP Negeri 4 Kendari. Sarana kumputer sekolah hanya 40 unit saja sehingga kami harus meminjam kamputer dan laptop milik siswa sebanyak 160 unit," kata Muh Saleh yang mengaku awalnya ragu dalam melaksanakan UNBK namun karena kerjasama dari semuap pihak terutama komite dan orang tua maka penyelenggaraan ujian terlaksana dengan suskse dan lancar.
Rangkaian ramah tamah penamatan/perpisahan kelas IX negeri 4 kendari itu, dirangkaian dengan beberapa kegiatan seperti tarian mondotambe, baca puisi dari siswa siswa yang akan tamat maupun yang masih berada di kelas 7 dan 8 serta sambutan dari mewakili kadis pendidikan dan olahraga Kendari.
"Hal yang menjadi catatan bagi kita sebagai orang tua murid bahwa UNBK tahun ini banyak siswa yang ujian harus dibebankan membawa laptop sendiri demi menutupi kekurangan komputer di sekolah," kata La Kalope (48), salah seorang orang tua siswa yang juga pengurus Komite Sekolah di Kendari, Selasa.
Pernyataa orang tua murid itu disampaikannya saat menghadiri rangkaian ramah tamah dan perpisahan anak kelas IX SMP Negeri 4 Kendari yang dihadiri ratusan orang tua dalam acara yang dirangkaikan dengan pelepasan siswa kelas tiga yang barus selesai melaksanakan ujian nasional.
Ia mengatakan, kesuksesan penyelenggaraan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di berbagai daerah harus didukung semua pihak, walaupun diakui bahwa satu masalah yang ditemui dalam pelaksanaan UNBK adalah keterbatasan fasilitas komputer di sekolah.
Namun demikian kata La kolope yang juga sekertaris Komite Sekolah SMP Negeri 4 Kendari itu, bisa diatasi dengan kerja sama yang baik antara pihak sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa khususnya murid yang kelas tiga.
Sebelumnya, kepala sekolah SMP negeri 4 Kendari, Muh.Saleh mengaturkan rasa haru dan terima kasih kepada orang tua siswa dan khususnya Komite sekolah yang telah suksek menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer dengan lancar dan aman.
Ia mengaatakan, UNBK di SMP 4 Kendari tahun 2017 ini diikuti sebanyak 413 siswa, dimana pada saat ujian siswa dilakukan dalam empat tahap ujian dalam satu hari. Hal itu dilakukan karena terbatasnya sarana komputer yang dimiliki pihak sekolah,
"UNBK tahun ini merupakan yang pertama di lakukan di SMP Negeri 4 Kendari. Sarana kumputer sekolah hanya 40 unit saja sehingga kami harus meminjam kamputer dan laptop milik siswa sebanyak 160 unit," kata Muh Saleh yang mengaku awalnya ragu dalam melaksanakan UNBK namun karena kerjasama dari semuap pihak terutama komite dan orang tua maka penyelenggaraan ujian terlaksana dengan suskse dan lancar.
Rangkaian ramah tamah penamatan/perpisahan kelas IX negeri 4 kendari itu, dirangkaian dengan beberapa kegiatan seperti tarian mondotambe, baca puisi dari siswa siswa yang akan tamat maupun yang masih berada di kelas 7 dan 8 serta sambutan dari mewakili kadis pendidikan dan olahraga Kendari.