Kendari, Antara Sultra - Permintaan daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Kendari, Sultra, menjelang Ramadhan 1438 Hijiriyah mengalami peningkatan dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Pedagang ayam kampung Said (24) di Kendari, Selasa, mengatakan permintaan penjualan ayam kampung menjelang puasa Ramadhan meningkat dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Harga penjualan pun meningkat, yakni ayam jantan ukuran kecil dijual seharga Rp45.000-Rp50.000/ekor, ayam jantan ukuran sedang seharga Rp75.0000 -Rp100.000/ekor dan ayam jantang ukuran besar seharga Rp150.000-Rp200.000/ekor.

Sedangkan, ayam betina ukurang kecil dijual seharga Rp40.000 - Rp50.000/ekor, betina ukuran sedang seharga Rp40.000 - Rp50.000/ekor dan betina ukuran besar seharga Rp70.000/ekor.

Pedagang pengumpul ayam kampung Hary (31) mengatakan permintaan ayam kampung menjelang Ramadhan di sejumlah pasar tradisional di Kota Kendari meningkat.

"Biasa, kalau awal puasa peminat ayam kampung meningkat. Ini berkah bagi pedagang ayam kampung maupun peternak ayam," katanya.

Keuntungan dari penjualan ayam kampung cukup untuk menutupi belanja menyambut bulan penuh berkah tersebut. Keuntungan perekor bisa mencapai Rp15.000-Rp25.000.

Pedagang pengumpul berburu ayam kampung hingga ke wilayah pelosok untuk melayani permintaan konsumen menyambut pembukaan puasa Ramadhan 1435 H.

"Kami tidak repot membawa ternak ayam kampung ke pasar karena pedagang pengumpul yang mencari ayam. Ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu," kata peternak ayam kampung, Surdayat (43).

Penghasilan dari menjual ternak ayam dapat menutupi belanja kebutuhan menyambut Puasa Ramadhan.

"Ya, tidak seberapa hasil dari penjualan ayam tetapi dapat menutupi belanja kebutuhan menyambut puasa,"katanya.

Seorang pembeli ayam kampung, Al-Qadri (52) mengakui penjualan ayam kampung menjelang puasa melambung tetapi tidak menyurutkan minat pembeli.

"Belanja ayam kampung mengawali puasa sudah menjadi kebiasaan. Rasa-rasanya tidak lengkap tanpa ayam kampung," katanya.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024