Kendari, Antara Sultra - Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam mengatakan untuk menjadi seorang pemimpin yang dapat bekerja dan berpihak pada rakyat maka harus bersifat adil dan bijaksana, serta tidak tidak akan haus kekuasaan.

"Saya minta jangan setelah jadi kepala daerah lalu adiknya, iparnya, kakaknya dan keluarganya diangkat untuk menduduki jabatan strategis, dan jangan menjadi pemimpin haus akan kekuasaan," ungkat gubernur dalam amanahnya saat melantik tiga bupati di Kendari, Senin.

Ia mengatakan, yang perlu diperhatikan para pemimpin adalah bagimana seorang pemimpin dapat menetapkan pengisian jabatan strategis berdasarkan kemampuan dan keahlian kompetensi yang dimiliki.

"Biasanya, pemimpin yang haus akan kekuasaan sewaktu-waktu bom waktu akan meledak seiring dengan salahnya cara kita pemimpin pemerintahan," kata mantan Ketua DPW PAN Sultra tiga periode itu.

Oleh karena itu, ia mengharapkan seluruh kepala daerah khususnya tiga kepala daerah yang dilantik pada hari ini dapat menjadi pemimpin yang memahami organisasi pemerintahan, salah satunya adalah dalam peningkatan SDM pegawai dan staf untuk dikaderisasi menjadi calon pemimpin.

Salah satu contohnya, Bupati Muna Barat LM Rajiun Tumada yang merupakan mantan ajudan Gubernur Sultra Nur Alam saat menjadi Kasat Pol PP Sultra sebelum akhirnya dilantik menjadi Bupati Mubar.

Nur Alam resmi melantik tiga kepala daerah berdasarkan SK Mendagri Tjahjo Kumolo masing-masing Bupati dan Wakil Bupati Muna Barat terpilih LM Rajiun Tumada- Ahmad Lamani, Bupati dan Wakil Bupati Buton Tengah Samahudin- La Ntau dan Bupati dan Wakil Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat- Laode Arusani.

Usai pelantikan dan pengambilan sumpah tiga bupati dan wakil bupati periode 2017-2022, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi yang juga anggota DPR RI asal Sultra, Hj Tina Nur Alam melantik Ketua tim penggerak PKK tiga Kabupaten yakni Muna Barat, Buton Tengah dan Buton Selatan.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024