Kendari, Antara Sultra - Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam mengatakan, perlu pengerukan secara berkala endapan lumpur yang ada di Sungai Wanggu yang mengakibatkan banjir beberapa wilayah di Kota Kendari dalam beberapa hari terakhir ini.

"Hampir setiap tahun bila hujan turun sungai Wanggu yang berada di Kelurhan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga Kendari pasti meluap, karena tidak mampu lagi menampung derasnya air hujan dari berbagai anak sungai yang datang dari luar kota Kendari," ujar gubernur saat memberi keterangan kepada sejumlah wartawan terkait banjir di sejumlah wilayah di kota Kendari, Senin.

Menurut Nur Alam, Sungai Wanggu yang membelah kota Kendari itu, merupakan sungai yang tumpuan dan berbagai aliran kali yang bertemu di sekitar kelurahan Lepo-Lepo, sungai dari kawasan bolivar yang hulunya di Tanea Kabupaten Konawe Selatan.

Disamping itu, aliran sungai dari Ranomeet dan Lamaeuru (Konawe Selatan) serta air dari sebagian anak sungai dan Pohara (Konawe) yang mengalir masuk ke wilayah kota kendari dan terbuang ke kali Wanggu.

"Ini artinya bahwa bila hujan turun sehari saja, maka aliran air dari berbagai sungai dari luar kota Kendari itu semuanya jatuh ke sungai Wanggu. Sehingga secara alami bila sungai wanggu tidak setiap tahun di normalisasi maka mengalami pendanggkalan yang berimbas pada rumah warga yang ada disekitar bataran sungai itu," ujar Nur Alam.

Ia mengatakan, untuk melakaukan normalisasi sungai wanggu, gubernur dua periode itu mengatakan bisa saja dilakukan karena memang ada dana kontigensi yang disediakan setiap tahun, meskipun nilainya tidak disebutkan secara detail.

Mengenai warga kota Kendari yang rumahnya terendam banjir, Nur Alam mengatakan, pemerintah provinsi bersama instansi teknis baik TNI/Polri, Basarnas dan BPBDP telah melakukan evakuasi terhadap warga dengan membuat tenda dan posko penampungan.

"Prediksi BMKG Kendari terkait intensitas hujan yang diperkirakan masih akan terjadi hingga akhir Mei 2017 ini, warga diharapkan yang berada di wilayah rawan banjir untuk tetap waspada dan setiap saat bisa melaporkan kepada instansi teknis untuk memberi bantuan," ujaranya.

Pewarta :
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024