Kendari, Antara Sultra - Pemerintah Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengandalkan pangan organik bisa bersaing mengadapi pasar bemas masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) saat ini.

Bupati Buton Utara, Abu Hasan, di Kendari, Rabu, mengatakan dalam menghadapi persaingan komoditas pangan pada pasar MEA, hanya pangan organik yang dapat diandalkan dan mampu bersaing.

"Namun yang menjadi kendala untuk mengekspor produk asli daerah itu masih terkendala sertifikasi internasional. Sebab bagaimanapun bagusnya produk harus ada pengakuan melalui sertifikasi sesuai standar dunia," kata Abu Hasan.

Sementara untuk pasar dalam ngeri kata Abu, produk pangan organik dalam hal ini beras merah organik sudah disertifikasi dengan label setingkat Standar Nasional Indonesia.

"Bahkan pihak Bulog siap membeli semua produk beras merah organik dari Buton Utara yang tertuang dalam nota kesepahaman atau MoU antara Pemda dengan Bulog," katanya.

Ia mengatakan, beras merah organik akan menjadi salah satu merek atau ikon komoditi pertanian di Buton Utara termasuk SUltra pada umumnya.

Menurut dia, dengan mengembangkan beras merah organik, maka bisa lebih cepat meningkatkan kesejahteraan petani karena harga antara beras biasa dengan organik berbada jauh disparitas harganya.

"Kalau beras biasa seharga Rp8.000 per kilogram, maka beras merah organik bisa mencapai Rp30 ribu per kilogram," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024