Kendari, Antara Sultra - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), terus berupaya melestarikan kawasan ekosistem mangrove di kota itu sebagai salah satu upaya mewujudkan program "Kendari Green City" atau Kendari Kota Hijau.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kendari, Agus Salim Safarullah, di Kendari, Sabtu, mengatakan pelestarian kawasan mangrove juga ikut memperluas ruang terbuka hijau (RTH)

"Penetapan dan pengembangan kawasan wisata mangrove di Kendari juga dapat memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Kendari, hal ini sangat relevan dengan program pemerintah untuk mewujudkan Kendari green city," katanya.

. Pemkot Kendari telah mengembangkan sekitar 1000 hektare kawasan magrove (Bakau), yang terletak tepat di bibir pantai yang berada di Kelurahan Lahundape, sekitar 35 hektare di Pulau Bungkutoko dan selebihnya di Kelurahan Purirano.

"Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah dan terobosan baru untuk mendukung terwujudnya Kota Kendari sebagai kota hijau atau Green City," katanya.

Untuk menciptakan visi Kota Kendari sebagai Kota Hijau katanya, pemerintah Kota Kendari menjalankan sejumlah aksi yakni di antaranya, "green planning and design", "green open space", "green community", "green transportation", "green energy", "green building", "green water", dan "green waste".

"Untuk program pengembangan wisata mangrove Teluk Kendari merupakan bagian dari aksi yang tercantum dalam "aksi green open space" atau ruang terbuka hijau," ujarnya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024