Kendari, Antara Sultra - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara merilis, pertumbuhan ekonomi Sultra pada triwulan pertama 2017 tumbuh 8,39 persen, meningkat dibanding triwulan 2016 sebesar 5,50 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Sultra di triwulan pertama tahun ini menunjukkan angka yang cukup signifikan dan melampaui jauh dari pertumbuhan nasional yang hanya 5,01 persen," kata Kepala BPS Sultra, Aqto Mardyanto di Kendari, Jumat.

Ia mengatakan, pertumbuhan itu terjadi di hampir seluruh lapangan usaha. Pada sektor pertambangan dan penggalian merupakan lapangan usaha yang tumbuh sebesar 17,31 persen diikuti transportasi dan pergudangan sebesar 9,85 persen dan konstruksi 9,56 persen.

"Jadi perekonomian Sultra triwulan pertama 2017 diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp24.709,32 miliar dan atas harga konstan 2010 mencapai Rp19.421,36 miliar," ujarnya.

Ia mengatakan, struktur PDRB Sultra menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan pertama-2017 tidak menunjukkan perubahan yang berarti, artinya kontribusinya di atas 10 persen masih didominasi oleh empat lapangan usaha yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan (25,44 persen).

Kemudian sektor pertambangan dan penggalian (19,99 persen), jasa konstruksi (12,70 persen) serta perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor (11,84 persen). Sedangkan industri pengolahan tumbuh 6,36 persen lapangan usaha lainnya memiliki kontribusi kurang dari lima persen.

Sedangkan PDRB menurut pengeluaran, terjadi di semua komponen, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen impor barang dan jasa (54,16 persen), diikuti komponen ekspor barang dan jasa (38,77 persen), pembentukan modal tetap bruto (15,04 persen).

Sementara pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (12,10 persen), pengeluaran konsumsi pemerintah (6,70 persen) dan terakhir pengeluaran konsusmi rumah tangga (5,87 persen).



Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024