Kolaka (Antara Sultra) - Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, merencanakan pendirian kampus politeknik negeri di daerah setempat untuk mengembangkan pendidikan vokasi.
"Sesuai dengan kebijakan Presiden melalui Kemenristekdikti akan mengembangkan pendidikan vokasi dan politeknik agar bisa digunakan oleh dunia usaha," kata Rektor Universitas Negeri Sembilanbelas November Kolaka dr. Ashari di Kolaka, Rabu.
Pihaknya sedang merampungkan proses pengusulantersebut agar kampus politeknik berdiri di Sulawesi Tenggara yang merupakan bagian dari USN dengan memanfaatkan kampus lama.
Selain kampus politeknik, kata Ashari, di Kabupaten Buton Tengah juga akan didirikan kampus untuk kampus kelautan dan perikanan guna mengembangkan daerah tersebut.
"Kalau di Buton Tengah kita akan dirikan kampus yang fokus pada kelautan dan perikanan," ujar Ashari yang juga tokoh masyarakat adat Buton Tengah.
Ashari juga menjelaskan terkait dengan pendirian kampus di wilayah Buton Tengah, masyarakat telah menghibahkan sekitar 75 hektare lahan masyarakat adat untuk pendirian kampus itu.
Bahkan, kata dia, tanah hibah itu telah disertifikatkan atas nama Kemenristekdikti dan saat ini sudah mulai dilakukan pengusulan kepada kementerian.
"Masyarakat adat Buton Tengah sudah memberikan hibah tanah untuk lokasi pembangunan kampus di Buton Tengah," kata Ashari.
"Sesuai dengan kebijakan Presiden melalui Kemenristekdikti akan mengembangkan pendidikan vokasi dan politeknik agar bisa digunakan oleh dunia usaha," kata Rektor Universitas Negeri Sembilanbelas November Kolaka dr. Ashari di Kolaka, Rabu.
Pihaknya sedang merampungkan proses pengusulantersebut agar kampus politeknik berdiri di Sulawesi Tenggara yang merupakan bagian dari USN dengan memanfaatkan kampus lama.
Selain kampus politeknik, kata Ashari, di Kabupaten Buton Tengah juga akan didirikan kampus untuk kampus kelautan dan perikanan guna mengembangkan daerah tersebut.
"Kalau di Buton Tengah kita akan dirikan kampus yang fokus pada kelautan dan perikanan," ujar Ashari yang juga tokoh masyarakat adat Buton Tengah.
Ashari juga menjelaskan terkait dengan pendirian kampus di wilayah Buton Tengah, masyarakat telah menghibahkan sekitar 75 hektare lahan masyarakat adat untuk pendirian kampus itu.
Bahkan, kata dia, tanah hibah itu telah disertifikatkan atas nama Kemenristekdikti dan saat ini sudah mulai dilakukan pengusulan kepada kementerian.
"Masyarakat adat Buton Tengah sudah memberikan hibah tanah untuk lokasi pembangunan kampus di Buton Tengah," kata Ashari.