Kendari, Antara Sultra - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan usaha peternakan unggas di daerah itu.
Kepala Dinas Pertanian Kendari Siti Ganef di Kendari, Senin, mengatakan salah satu bentuk dukungan pemerintah adalah membangun pabrik pakan ternak.
"Kami sudah membangun pabrik pakan ternak terletak di kelurahan Watulondo Kecamatan Puuwatu, sudah mulai berproduksi saat ini," kata Ganef.
Ia mengatakan kendala para peternak di daerah itu selama ini adalah pakan ternak yang mahal karena didatangkan dari luar daerah.
"Karena harga pakan yang mahal, sehingga para peternak tidak bisa bertahan mengembangkan usaha dan berakibat kebutuhan telur dan daging ayam masih disuplai dari luar Kendari," katanya.
Pembangunan pabrik pakan ternak di Kota Kendari didukung dengan bahan baku pakan yakni sisa-sisa ikan dari perusahaan perikanan yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari.
"Pabrik pakan ternak ini tidak harus dalam skala besar, tetapi bisa dalam bentuk `home industri` sehingga bisa membuka lapangan kerja baru bagi warga di daerah ini," katanya.
Untuk tahap awal, saat ini produksi pakan ternak skala kecil tersebut baru mencapai 1,5 ton perhari.
Kepala Dinas Pertanian Kendari Siti Ganef di Kendari, Senin, mengatakan salah satu bentuk dukungan pemerintah adalah membangun pabrik pakan ternak.
"Kami sudah membangun pabrik pakan ternak terletak di kelurahan Watulondo Kecamatan Puuwatu, sudah mulai berproduksi saat ini," kata Ganef.
Ia mengatakan kendala para peternak di daerah itu selama ini adalah pakan ternak yang mahal karena didatangkan dari luar daerah.
"Karena harga pakan yang mahal, sehingga para peternak tidak bisa bertahan mengembangkan usaha dan berakibat kebutuhan telur dan daging ayam masih disuplai dari luar Kendari," katanya.
Pembangunan pabrik pakan ternak di Kota Kendari didukung dengan bahan baku pakan yakni sisa-sisa ikan dari perusahaan perikanan yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari.
"Pabrik pakan ternak ini tidak harus dalam skala besar, tetapi bisa dalam bentuk `home industri` sehingga bisa membuka lapangan kerja baru bagi warga di daerah ini," katanya.
Untuk tahap awal, saat ini produksi pakan ternak skala kecil tersebut baru mencapai 1,5 ton perhari.