Kendari, Antara Sultra - Pemerintah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, hingga kini masing mengandalkan sektor pertanian dalam arti luas sebagai sektor unggulan di daerah itu.

Pejabat Bupati Bombana, Hj Siti Saleha di Kendari, Jumat mengatakan, potensi areal pertanian khususnya padi sawah di Bombana saat ini mencapai 12 ribu hektare, dan sekitar 40 persen merupakan areal irigasi teknis (bendungan), dan sisanya ada irigasi nonteknis dan sawah tadah hujan.

"Sawah irigasi nonteknis diarttikan tidak mengharapkan air dari saluran irigasi setiap saat, namun menggunakan sumur dangkal dan bor. Sedangkan sawah tadah hujan memang hanya mengharapkan seluruh dari tadah hujan yang dikelola sekali dalam setahun," ujarnya.

Saleha yang juga Kadis Perindustrian dan Perdagangan Sultra itu mengatakan, sektor pertanian dalam hal ini persawahan, maka di Bombana menjadi salah satu daerah produksi beras di Sultra setelah Kabupaten Konawe, Konawe Selatan dan menyusul Kabupaten Kolaka dan Kolaka Timur dan Konawe Utara.

Sedangkan sektor perkebunan, lanjut Saleha juga ada tanaman kakao, mete dan tanaman sela seperti jagung, kacang tanah, sayuran dan nilam namun jumlah produksinya masih sangat terbatas.

"Khusus sektor peternakan, Bombana masuk dalam urutan tiga besar populasi ternak sapi dari 15 kabupaten dan dua kota sebagai pemasok daging lokal maupun untuk antar provinsi dan terbesar pertama dan kedua ada di kabupaten Konawe Selatan dan Muna.

Keterangan dari Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, dari jumlah populasi ternak sapi di Sultra yang mencapai hampir 270 ribu ekor itu, sekitar 60 ribu ekor berada di Bombana yang tersebar pada 22 wilayah kecamatan di Bombana.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024