Kolaka (Antara Sultra) - Penambangan serbuk emas yang dilakukan masyarakat di kawasan konservasi taman wisata Alam Mangolo Kelurahan Ungguloka, akan berdampak pada sumber air PDAM.

Asisten I Setda Kolaka, Muhammad Bakri, Kamis, mengatakan sumber air yang ada di hulu Sungai Ulunggolaka merupakan sumber air baku yang nantinya disiapkan untuk PDAM.

"Kalau Sungai ini sudah tercemari maka kebutuhan masyarakat mengenai air PDAM tidak akan bisa terlaksana," katanya.

Apalagi kata dia, perencanaan wilayah itu untuk dijadikan sumber air baku PDAM sudah diusulkan kepada kementerian kehutanan dan lingkungan hidup karena masuk dalam kawasan konservasi.

Untuk itu kata Bakri, pemerintah sudah bekerja sama dengan kepolisian dan pemerintah setempat mengimbau penambang emas meninggalkan lokasi itu.

"Pemerintah bersama jajaran kepolisian sudah melarang orang untuk masuk ke lokasi penambangan emas dan akan diupayakan untuk mengeluarkan orang yang sedang melakukan penambangan," ungkapnya.

Bakri juga menjelaskan kalau hal ini tidak dilakukan akan berdampak kepada pinjam pakai kawasan oleh kementerian yang diperuntukkan sebagai sumber air baku PDAM.

"Karena di lokasi itu merupakan hulu Sungai terdekat yang ada di kelurahan Mangolo," jelasnya.

Apalagi lanjut dia pembangunan sumber air baku PDAM ini di biayai oleh APBN dan tahun ini akan segera berjalan demi kebutuhan masyarakat kabupaten Kolaka.

Bupati juga kata Bakri, dengan tegas memerintahkan kepada seluruh jajaran yang ada untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat yang sedang penambang emas di kawasan konservasi itu untuk dikeluarkan.

"Selain melanggar UU dan nantinya akan berdampak pada proses hukum, Bupati meminta agar warga yang berada di kawasan konservasi itu untuk segera keluar dari kawasan hutan," jelasnya.

Pewarta : Darwis Sarkani
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024