Kendari (Antara) - Gubernur Sulawesi Tenggara, H Nur Alam, meminta Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) setempat agar mengikutkan para kepala desa dalam bimbingan teknik (bimtek) tentang pengelolaan keuangan desa.
"Para kepala desa sekarang ini mengelola keuangan desa terutama dana desa cukup besar, Rp1 miliar lebih. Oleh karena itu, keterampilan kepala desa dalam mengelola keuangan desa perlu ditingkatkan," katanya saat memberi sambutan pada rapat kerja Gubernur Sultra dengan para kepala desa se-Sultra di Kendari, Selasa.
Menurut Gubernur Nur Alam, selama kurang lebih sembilan tahun menjabat sebagai gubernur Sultra, baru satu kali menyertakan para kepala desa ikut bimtek tentang pengelolaan keuangan desa.
Para kepala desa yang ikut bimtek tersebut kata dia, saat ini sebagian besar telah pensiun sehingga kepala desa yang masih aktif belum pernah ikut bimtek tentang pengolaan keuangan desa.
"Saya harapkan, sebelum Agustus 2017, bimtek bagi para kepala desa ini sudah harus selesai dilaksanakan," katanya.
Selain menyertakan para kepala desa, Gubernur Nur Alam juga meminta BPMD untuk menyertakan para pendamping desa bimtek pengelolaan keuangan desa.
Sebagai pendamping desa kata dia, para pendamping desa juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang pengelolaan keuangan desa sehingga dalam mendampingi kepala desa berjalan sesuai ketentetuan peraturan yang berlaku.
"Antara kepala desa dan pendamping desa ibarat mata pisau dan daging. Kalau mata pisau yang tajam digunakan memotong daging oleh orang tidak ahli memotong daging, dagingnya pasti rusak," katanya.
Sebaliknya, daging yang bagus dipotong menggunakan pisau yang tidak tajam oleh ahli memotong daging, juga dagingnya akan rusak.
"Jadi, untuk mendapatkan potongan daging yang bagus, antara pisau dan daging harus sama-sama berkualitas dan yang memotong harus ahlinya," katanya.
Oleh karena itu kata dia, agar pengelolaan keuangan desa bisa mendapatkan hasil yang bagus, maka kepala desa dan pendamping desa harus sama-sama ditingkatkan kualitasnya melalui bimtek tentang pengelolaan keuangan desa.
"Para kepala desa sekarang ini mengelola keuangan desa terutama dana desa cukup besar, Rp1 miliar lebih. Oleh karena itu, keterampilan kepala desa dalam mengelola keuangan desa perlu ditingkatkan," katanya saat memberi sambutan pada rapat kerja Gubernur Sultra dengan para kepala desa se-Sultra di Kendari, Selasa.
Menurut Gubernur Nur Alam, selama kurang lebih sembilan tahun menjabat sebagai gubernur Sultra, baru satu kali menyertakan para kepala desa ikut bimtek tentang pengelolaan keuangan desa.
Para kepala desa yang ikut bimtek tersebut kata dia, saat ini sebagian besar telah pensiun sehingga kepala desa yang masih aktif belum pernah ikut bimtek tentang pengolaan keuangan desa.
"Saya harapkan, sebelum Agustus 2017, bimtek bagi para kepala desa ini sudah harus selesai dilaksanakan," katanya.
Selain menyertakan para kepala desa, Gubernur Nur Alam juga meminta BPMD untuk menyertakan para pendamping desa bimtek pengelolaan keuangan desa.
Sebagai pendamping desa kata dia, para pendamping desa juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang pengelolaan keuangan desa sehingga dalam mendampingi kepala desa berjalan sesuai ketentetuan peraturan yang berlaku.
"Antara kepala desa dan pendamping desa ibarat mata pisau dan daging. Kalau mata pisau yang tajam digunakan memotong daging oleh orang tidak ahli memotong daging, dagingnya pasti rusak," katanya.
Sebaliknya, daging yang bagus dipotong menggunakan pisau yang tidak tajam oleh ahli memotong daging, juga dagingnya akan rusak.
"Jadi, untuk mendapatkan potongan daging yang bagus, antara pisau dan daging harus sama-sama berkualitas dan yang memotong harus ahlinya," katanya.
Oleh karena itu kata dia, agar pengelolaan keuangan desa bisa mendapatkan hasil yang bagus, maka kepala desa dan pendamping desa harus sama-sama ditingkatkan kualitasnya melalui bimtek tentang pengelolaan keuangan desa.