Kendari (Antara Sultra) - Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam membantah pemberitaan atau isu yang berkembang bahwa dirinya memperjualbelikan jabatan kepala sekolah.

"Selama saya jalankan tugas sebagai gubernur dan Saleh Lasata sebagai wakil gubernur, tidak pernah memperjualbelikan jabatan," kata Nur Alam, di hadapan ribuan aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemprov Sultra, di Kendari, Selasa.

Ia mengakui adanya pihak yang menjual namanya dalam memperjualbelikan jabatan kepala sekolah SMA/SMK tersebut.

"Saya harus katakan bahwa proses pengalihan kewenangan guru SMA/SMK dari kabupaten ke provinsi termasuk guru-guru langsung diikuti oleh isu tidak sedap atau isu miring," katanya pula.

Pada beberapa tempat, kata Nur Alam, telah mendengarkan langsung bahwa seolah sudah ada pioner atau di dunia bisnis namanya broker untuk mengkapling jabatan kepala sekolah.

"Mereka sampaikan guru bisa jadi kepsek dengan syarat memberikan uang. Saya tegaskan gubernur tidak pernah lakukan jual beli jabatan kepala sekolah. Jangankan lakukan jual beli, berpikir saja tidak ada dalam benak saya. Mohon teman-teman media catat ini sebagai klarifikasi terhadap isu miring itu," katanya pula.

Ia menyesalkan, jika ada guru yang keluarkan uangnya, maka itu salah diri sendiri, karena uang yang diserahkan itu seperti diberikan kepada jin dan iblis.

"Ini aneh, saya lagi tidur di rumah, di luar sana nama gubernur dijual. Mentang-mentang baru datang bertamu satu kali, maka sudah merasa dekat dengan gubernur," katanya lagi.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024