Kendari, Antara Sultra - Wakil Wali Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara Musadar Mappasomba mengajak warga di daerah ini untuk memerangi penyakit tuberkulosis (TB) dengan cara melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Saya optimistis bila PHBS menjadi budaya di masyarakat, berbagai penyakit, khususnya TB dapat dicegah penyebarannya," kata Musadar, di Kendari, Senin.
Musadar mengapresiasi dan mendukung penuh upaya yang dilakukan Sub-Recipient (SR) Aisyiyah untuk melaksanakan program pengendalian tuberkulosis berbasis masyarakat.
Menurutnya, program pengendalian TB itu berskala nasional yang bertujuan untuk menyehatkan bangsa Indonesia agar sejajar dengan warga dunia, serta menekan berkembang biak penyakit TB.
"Kami berharap bagi para pasien penderita TB dapat berobat dengan tuntas, agar penyakitnya dapat sembuh total," katanya lagi.
Masyarakat pun, kata Musadar, diminta agar terhindar dari penyakit TB dengan memulai hidup dengan menjaga kesehatan serta kebersihan lingkungan tempat tinggal masing-masing.
"Warga yang terkena TB, berobat ke puskesmas tidak boleh putus, karena kalau tidak sembuh akan berdampak menularkan ke lainnya, seperti keluarganya, masyarakat tempat tinggalnya," katanya pula.
"Saya optimistis bila PHBS menjadi budaya di masyarakat, berbagai penyakit, khususnya TB dapat dicegah penyebarannya," kata Musadar, di Kendari, Senin.
Musadar mengapresiasi dan mendukung penuh upaya yang dilakukan Sub-Recipient (SR) Aisyiyah untuk melaksanakan program pengendalian tuberkulosis berbasis masyarakat.
Menurutnya, program pengendalian TB itu berskala nasional yang bertujuan untuk menyehatkan bangsa Indonesia agar sejajar dengan warga dunia, serta menekan berkembang biak penyakit TB.
"Kami berharap bagi para pasien penderita TB dapat berobat dengan tuntas, agar penyakitnya dapat sembuh total," katanya lagi.
Masyarakat pun, kata Musadar, diminta agar terhindar dari penyakit TB dengan memulai hidup dengan menjaga kesehatan serta kebersihan lingkungan tempat tinggal masing-masing.
"Warga yang terkena TB, berobat ke puskesmas tidak boleh putus, karena kalau tidak sembuh akan berdampak menularkan ke lainnya, seperti keluarganya, masyarakat tempat tinggalnya," katanya pula.