Kendari, Antara Sultra - Legislator Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Heny Handayani Latjinta mengapresiasi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang menemui para nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan Kendari, Jumat.
"Sebagai wakil rakyat, kami mengapresiasi Menteri Kelautan dan Perikanan yang menemui dan berdialog dengan para nelayan," katanya.
Menurut dia, pada kesempatan bertemu dengan para nelayan di kawasan PPI Kendari, Menteri Kelautan Susi mengajak para nelayan menangkap ikan dengan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan.
"Menteri juga mengajak nelayan menghindari penggunaan bom dalam menangkap ikan karena penggunaan bom tersebut selain membunuh ikan, juga merusak lingkungan yang menjadi tempat ikan bertelur," katanya.
Pada kesempatan tersebut kata Heny Latjinta, Menteri Susi juga mengajak para nelayan membentuk atau mendirikan koperasi nelayan.
"Menurut Menteri Susi, dengan wadah koperasi pemerintah bisa lebih mudah memberikan bantuan pemberdayaan ekonomi dan bantuan tersebut bisa tepat sasaran," katanya.
Saat bertemu dengan para nelayan, Menteri Susi juga mengajak mereka menjadi peserta asuransi nelayan karena manfaat dari asuransi tersebut cukup besar bagi keluarga nelayan.
Jika nelayan mengalami kecelakaan dan meninggal dunia saat beraktivitas menangkap ikan, keluarga yang ditinggalkan bisa memperoleh santunan dari asuransi.
"Nelayan yang kecelakaan dan meninggal saat melakukan aktivitas menangkap ikan akan mendapat santunan Rp200 juta, sedangkan yang mengalami cacat seumur hidup diberi santunan Rp100 juta," kata Heny mengutip penjelasan Menteri Susi.
(T.KR-ASA/C/N002/N002) 24-03-2017 20:24:27
"Sebagai wakil rakyat, kami mengapresiasi Menteri Kelautan dan Perikanan yang menemui dan berdialog dengan para nelayan," katanya.
Menurut dia, pada kesempatan bertemu dengan para nelayan di kawasan PPI Kendari, Menteri Kelautan Susi mengajak para nelayan menangkap ikan dengan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan.
"Menteri juga mengajak nelayan menghindari penggunaan bom dalam menangkap ikan karena penggunaan bom tersebut selain membunuh ikan, juga merusak lingkungan yang menjadi tempat ikan bertelur," katanya.
Pada kesempatan tersebut kata Heny Latjinta, Menteri Susi juga mengajak para nelayan membentuk atau mendirikan koperasi nelayan.
"Menurut Menteri Susi, dengan wadah koperasi pemerintah bisa lebih mudah memberikan bantuan pemberdayaan ekonomi dan bantuan tersebut bisa tepat sasaran," katanya.
Saat bertemu dengan para nelayan, Menteri Susi juga mengajak mereka menjadi peserta asuransi nelayan karena manfaat dari asuransi tersebut cukup besar bagi keluarga nelayan.
Jika nelayan mengalami kecelakaan dan meninggal dunia saat beraktivitas menangkap ikan, keluarga yang ditinggalkan bisa memperoleh santunan dari asuransi.
"Nelayan yang kecelakaan dan meninggal saat melakukan aktivitas menangkap ikan akan mendapat santunan Rp200 juta, sedangkan yang mengalami cacat seumur hidup diberi santunan Rp100 juta," kata Heny mengutip penjelasan Menteri Susi.
(T.KR-ASA/C/N002/N002) 24-03-2017 20:24:27