Kendari, Antara - Provinsi Sulawesi Tenggara selama Februari 2017 mengekspor gurita beku, salah satu hasil perikanan laut, ke dua negara tujuan yaitu Amerika Serikat dan Jepang dengan volume sekitar 71,86 ton bernilai sekitar 417,514 juta dolar AS.

"Ekspor gurita itu, menurun dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2016, dengan volume mencapai 130,5 ton lebih dengan nilai hampir 700 dolar AS," ujar Kepala Bidang Luar Negeri Dinas Perindag Sultra Sapuan, di Kendari, Senin.

Menurut Sapuan, penurunan volume ekspor gurita beku tersebut disebabkan karena hasil tangkapan nelayan pada bulan itu menurun, serta perusahaan yang mengelola hasil laut itu juga tergolong minim, yakni hanya satu perusahaan dibandingkan sebelumnya lebih dari dua perusahaan.

"Perusahaan yang melakukan ekspor gurita dalam bentuk beku hanya PT Sultratuna Samudra yang berpusat di kawasan Perusahaan Perikanan Samuda Kendari," ujarnya lagi.

Ia mengatakan, ekspor perikanan lain yang tercatat adalah cakalang beku, namun selama tahun 2017 ini sejumlah perusahaan perikanan di Sultra tidak ada yang mengeskspor disebabkan hasil tangkapan nelayan berkurang akibat faktor cuaca ekstrem yang tidak bersahabat akhir-akhir ini.

Sapuan menambahkan, aktivitas ekspor Sultra selain komoditas perikanan adalah feronikel dan aspal yang setiap bulan terjadi pengiriman dengan negara tujuan China, India, Belanda, Korea Selatan, dan Jepang.

Ekspor aspal selama bulan Februari tercatat 4.069,40 ton dengan nilai seluruhnya mencapai 386,593 juta dolar AS, sekaligus menjadi ekspor perdana tahun 2017 ini karena pada bulan Januari lalu tidak ada aktivitas ekspor aspal.***3***



Budisantoso Budiman

(A056)



(T.A056/B/B014/H007) 20-03-2017 14:54:15

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024