Kendari, Antara Sultra - Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang memiliki potensi wisata melimpah kekurangan tenaga pemandu wisata profesional.

Pelaku industri wisata Andarias Lantang di Kendari, Minggu, mengatakan sumber daya manusia pemandu wisata sangat kurang yang berdampak pada optimalisasi industri wisata daerah.

"Saya sendiri merasakan kekurangan tenaga pemandu wisata. Kalau sudah kedatangan tamu satu grup masih terlayani dengan baik tetapi kalau sudah dua atau tiga grup kewalahan," kata Andarias.

Apalagi, kata dia, kalau tamu yang datang dari kebangsaan Itali dipastikan kewalahan karena umumnya pemandu wisata hanya terampil menggunakan bahasa Inggris.

Ia mengharapkan pemerintah daerah dan "stakeholder" peduli pembagunan sektor wisata menyelenggarakan kursus bahasa asing, antara lain, bahasa Itali, Jerman, Francis dan bahasa Inggris.

Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sultra Saemu Alwi mengatakan industri sektor wisata membuka peluang lapangan kerja yang menjanjikan sehingga harus didukung pengembangannya.

"Kalau sektor wisata berkembang akan menarik peluang sektor lainnya, seperti industri rumah tangga, kerajinan tenun, perabot mebel dan lain lain sebagainya," kata Saemu.

Ia mengharapkan keterbatasan sumber daya manusia pemandu wisata tentang berbahasa asing disadari untuk meningkatkan kapasitas dengan mengikuti pendidikan formal maupun kursus bahasa asing.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024