Kendari, Antara Sultra - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, diimbau melibatkan investor dalam mengelola kawasan `Tracking Mangrove` di Pulau Bungkutoko yang saat ini telah menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan Kota Kendari.

Imbauan tersebut disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kota Kendari, Ny. Hj. Heny Handayani Lantjita di Kendari, Minggu.

"Dengan melibatkan investor dalam pengelolaan `Tracking Mangrove` Bungkutoko, maka pendapatan asli daerah yang diperoleh Pemerintah Kota Kendari dari pengelolaan kawasan tersebut bisa lebih maksimal," katanya.

Ia mengakui, kawasan `Tracking Mangrove` Bungkutoko saat ini belum diminati banyak wisatawan, namun ke depan kawasan tersebut akan menjadi tempat wisata alam favorit bagi para wisatawan, terutama wisata pendidikan.

Oleh karena itu kata dia, untuk memaksilkan pengelolaan kawasan `Tracking Mangrove` Bungkuto tersebut, Pemerintah Kota Kendari perlu melibatkan investor yang profesional mengelola industri pariwisata.

"`Tracking Mangrove` atau kawasan hutan bakau merupakan satu ekosistem kehidupan di mana di dalamnya terdapat beberapa jenis makhluk hidup seperti kepiting bakau yang hanya hidup di dalam kawasan hutan bakau," katanya.

Keberadaan ekosistem di dalam kawasan hutan bakau tersebut kata dia, tidak hanya menarik bagi wisatawan, melainkan juga menarik untuk penelitian bagi kepentingan pendidikan.

Menurut dia, Pemerintah Kota Kendari telah mengucurkan investasi pengembangan `Tracking Mangrove` Bungkutoko menjadi kawasan wisata unggulan hingga mencapai puluhan miliar rupiah.

Investasi Pemerintah Kota Kendari tersebut kata dia, berupa pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata seperti jalan menuju Bungkutoko, pengembangan area parkir bagi pengunjung dan pembangunan jalan berupa titian masuk ke dalam kawasan hutan bakau.

Pewarta : agus
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024