Kendari, Antara Sultra - `Tracking mangrove` di Pulau Bungkutoko Kota Kendari, Sultra, belum diminati banyak wisatawan, kata Anggota DPRD Kota Kendari, Hj Heny Handayani Latjinta.

"Untuk menjadikan kawasan `tracking mangrove` ini diminati banyak wisatawan, Pemerintah Kota Kendari masih perlu kerja keras mempromosikannya ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk ke mancanegara," katanya saat mengunjungi kawasan wisatawan tersebut di Kendari, Selasa.

Menurut dia, Pemerintah Kota Kendari telah mengucurkan investasi pengembangan `tracking mangrove` Bungkutoko menjadi kawasan wisata unggulan hingga mencapai puluhan miliar rupiah.

Investasi Pemerintah Kota Kendari tersebut kata dia, berupa pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata seperti jalan menuju Bungkutoko, pengembangan area parkir bagi pengunjung dan pembangunan jalan berupa jembatan titian masuk ke dalam kawasan hutan bakau.

"Saat ini kawasan pariwisata `tracking mangrove` Bungkutoko ini masih dikelola oleh Dinas Pariwsata dan Ekonomi Kreatif Kota Kendari dengan melibatkan masyarakat setempat," katanya.

Ke depan, ketika kawasan wisata `tracking mangrove` sudah ramai dikunjungi wisatawan nusantara maupun mancanegara kata dia, Pemerintah Kota Kendari sudah harus memikirkan pengelolaan kawasan wisata alam tersebut secara profesional.

"Untuk dikelola secara profesional, maka Pemerintah Kota Kendari, perlu menjalin kerja sama dengan pihak ketiga atau investor yang bergerak di bidang industri pariwisata," katanya.

`Tracking mangrove` di Pula Bungkutoko merupakan kawasan hutan bakau dengan luas areal kurang lebih 35 hektar.

Pewarta : agus
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024