Kendari, Antara Sultra - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan seluruh kecamatan di Indonesia tahun 2017 harus memiliki minimal satu kampung keluarga berencana (KB).
"Tahun 2016 kami sudah sukses membentuk satu kampung KB per kabupaten kota. Untuk tahun 2017 ini target kami adalah setiap kecamatan satu kampung KB," kata kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty seusai menghadiri sosialisasi dan konsultasi pelaksanaan DAK sub bidang KB se Indonesia Timur di Kendari, Selasa.
Ia mengatakan, dibentuknya Kampung Keluarga Berencana (KB), adalah tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo.
Menurut dia, presiden ingin manfaat program KB dapat lebih dirasakan secara langsung oleh masyarakat terutama yang berada di wilayah miskin, padat penduduk, tertinggal, terpencil, dan wilayah nelayan di seluruh tanah air.
"Bapak Presiden juga telah memberikan arahan kepada kami agar pelaksanaan program KB lebih fokus kepada masyarakat kurang mampu dan masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan," katanya.
Pencanangan Kampung KB katanya, diharapkan program KB akan dapat bergema kembali dan menjangkau masyarakat terutama yang berada di desa-desa, dusun-dusun, wilayah padat penduduk, wilayah miskin per kabupaten dan kampung-kampung di seluruh Indonesia.
"Bagaimanapun kesuksesan pertumbuhan ekonomi jika program KB tidak dilakukan maka tidak mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, kita tetap menjalankan sosialisasi program KB, guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia," katanya.
Saat berada di Kendari, Surya Chandra didampingi Wali Kota Kendari, Asrun dan Kepala Perwakilan BKKB Sultra, Ali Ismail, sempat melihat pelayanan KB di Kampung KB Kelurahan Petoaha Kecamatan Abeli, Kendari.
"Tahun 2016 kami sudah sukses membentuk satu kampung KB per kabupaten kota. Untuk tahun 2017 ini target kami adalah setiap kecamatan satu kampung KB," kata kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty seusai menghadiri sosialisasi dan konsultasi pelaksanaan DAK sub bidang KB se Indonesia Timur di Kendari, Selasa.
Ia mengatakan, dibentuknya Kampung Keluarga Berencana (KB), adalah tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo.
Menurut dia, presiden ingin manfaat program KB dapat lebih dirasakan secara langsung oleh masyarakat terutama yang berada di wilayah miskin, padat penduduk, tertinggal, terpencil, dan wilayah nelayan di seluruh tanah air.
"Bapak Presiden juga telah memberikan arahan kepada kami agar pelaksanaan program KB lebih fokus kepada masyarakat kurang mampu dan masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan," katanya.
Pencanangan Kampung KB katanya, diharapkan program KB akan dapat bergema kembali dan menjangkau masyarakat terutama yang berada di desa-desa, dusun-dusun, wilayah padat penduduk, wilayah miskin per kabupaten dan kampung-kampung di seluruh Indonesia.
"Bagaimanapun kesuksesan pertumbuhan ekonomi jika program KB tidak dilakukan maka tidak mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, kita tetap menjalankan sosialisasi program KB, guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia," katanya.
Saat berada di Kendari, Surya Chandra didampingi Wali Kota Kendari, Asrun dan Kepala Perwakilan BKKB Sultra, Ali Ismail, sempat melihat pelayanan KB di Kampung KB Kelurahan Petoaha Kecamatan Abeli, Kendari.