Kendari, Antara Sultra - Industri kecil dan menengah (IKM) di Provinsi Sulawesi Tenggara mampu menyerap 62.459 tenaga kerja dari 12.356 IKM pada 2016 atau meningkat dibandingkan 2015 yang tercatat 60.056 tenaga kerja dari 11.845 IKM.
"Penyerapan tenaga kerja di IKM berbagai sektor usaha seperti pangan, sandang, kimia, dan bahan bangunan, olahan pertanian dan perikanan, serta kerajinan," kata kepala Dinas Perindag Sultra Sitti Saleha di Kendari, Selasa.
Ia mengatakan bahwa penyerapan tenaga kerja yang lumayan tinggi itu mampu menekan angka kemiskinan dan pengangguran di Sultra.
Pengembangan IKM, kata dia, cukup berperan dalam mempercepat pembangunan daerah sekaligus menekan angka kemiskinan dan penggangguran.
"Serapan tenaga kerja di industri kecil dan menengah ini seiring gencarnya program pemerintah memberdayakan pelaku usaha untuk terus mengembangkan usaha dan produktivitas," katanya.
Jika produksi meningkat katanya, tentu pelaku usaha membutuhkan tenaga kerja yang banyak untuk melayani permintaan konsumen dan pada akhirnya mengurangi angka penganguran dan kemiskinan.
"Kami terus melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) kepada pelaku usaha melalui pembinaan, pemasaran, dan bantuan peralatan semimodern kepada pelaku usaha untuk meningkatkan produksi," katanya.
"Penyerapan tenaga kerja di IKM berbagai sektor usaha seperti pangan, sandang, kimia, dan bahan bangunan, olahan pertanian dan perikanan, serta kerajinan," kata kepala Dinas Perindag Sultra Sitti Saleha di Kendari, Selasa.
Ia mengatakan bahwa penyerapan tenaga kerja yang lumayan tinggi itu mampu menekan angka kemiskinan dan pengangguran di Sultra.
Pengembangan IKM, kata dia, cukup berperan dalam mempercepat pembangunan daerah sekaligus menekan angka kemiskinan dan penggangguran.
"Serapan tenaga kerja di industri kecil dan menengah ini seiring gencarnya program pemerintah memberdayakan pelaku usaha untuk terus mengembangkan usaha dan produktivitas," katanya.
Jika produksi meningkat katanya, tentu pelaku usaha membutuhkan tenaga kerja yang banyak untuk melayani permintaan konsumen dan pada akhirnya mengurangi angka penganguran dan kemiskinan.
"Kami terus melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) kepada pelaku usaha melalui pembinaan, pemasaran, dan bantuan peralatan semimodern kepada pelaku usaha untuk meningkatkan produksi," katanya.