Kendari, Antara Sultra - Komisi Pemilihan Umum dan Panitia Pengawas (Panwas Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin, menggelar bimbingan teknis (Bimtek) terpadu, di Kendari, guna mencegah terjadinya salah paham saat proses pencoblosan Pilkada Kendari 15 Februari.

Ketua KPU Kendari, Hayani Imbu, mengatakan bimbingan teknis terpadu ini diikuti oleh seluruh perangkat KPU seperti panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS).

"Kemudian perangkat Panwas yakni panitia pengawas kecamatan (Panwascam), panitia pemungutan suara (PPS), dan pengawas pemilu lapangan (PPL)," katanya.

Menurut dia, harapan dari kegiatan itu tidak ada salah paham pada proses rekapitulasi suara di berbagai tingkatan antara perangkat KPU dan Panwas.

"Kami ingin memberikan pemahaman yang sama antara perangkat KPU dan perangkat Panwas, terkait dengan pelaksanaan tahapan pemungutan suara di TPS, kemudian rekapitulasi penghitungan hasil suara di tingkat kecamatan nantinya, sehingga tidak ada perbedaan penafsiran dan pendapat saat proses rekapitulasi suara," ujarnya.

Pilkada Kota Kendari akan diikuti tiga pasangan calon yakni urut satu pasangan Abdul Rasak-Andi Haris Surahman didukung Partai Golkar dan Partai Nasdem.

Nomor urut dua adalah pasangan Adriatma Dwi Putra-Sulkarnain didukung PAN, PBB, PKS, PBB, PKPI dan Gerindra, kemudian nomor urut tiga adalah pasnagan Zayat Kaimoeddin-Suri Syahriah didukung oleh PDIP, Hanura, PPP dan Demokrat.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024